Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2014, 12:15 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber dailymail

KOMPAS.com
-Penelitian mengindikasikan, balita yang disuapi dengan sendok saat makan berisiko lebih besar mengalami kelebihan berat badan. Bayi yang dalam tahap belajar makan ini juga mengalami kesulitan mengenali keadaan saat dirinya sudah kenyang.
 
Dengan temuan ini, para ahli percaya bahwa balita yang dibolehkan belajar makan sendiri berisiko lebih kecil kelebihan makan dan mengalami obesitas ketika sudah besar. 
 
Hasil studi juga menyatakan, balita  yang diberi makan dengan sendok cenderung menjadi fussy-eater, yaitu kerap menolak makanan baru dan hanya mau makan bila diberi ‘tawaran’ makanan sesuai seleranya, misal mau makan sayur jika diberi permen. Peluang menjadi fussy-eater lebih kecil pada anak yang dibolehkan makan sendiri.
 
Peneliti dari Swansea University, Dr. Amy Brown mengatakan, kebiasaan penggunaan sendok saat memberi makan bayi dan anak dapat memicu kebiasaan makan buruk hingga menyebabkan obesitas.
 
“Riset kami mengindikasikan, balita yang makan dan mendekati sendiri hidangan yang ada, berisiko lebih kecil mengalami kegemukan. Hal ini dikarenakan mereka mengatur sendiri asupan makan yang sesuai kapasitas perutnya,” ujarnya 
 
Hasil dari kebiasaan makan sendiri, kata Brown, memiliki dampak jangka panjang pada berat badan dan kebiasaan makan, seiring betambahnya umur. Brown menekankan, membolehkan anak mengatur selera dan keinginan makan, serta tidak memaksanya makan lebih banyak merupakan langkah penting mengawali pola makan sehat untuk kehidupannya.  
 
Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Paedriatic Obesity ini dilakukan Brown bersama koleganya Michelle Lea dari University's College of Human and Health Sciences. Keduanya membandingkan berat dan pola makan balita yang menggunakan sendok dan makan sendiri. 
 
Dari riset ini diketahui, balita yang boleh makan sendiri, mampu mengkonsumsi makanan yang lebih padat sesuai usianya. Dibanding yang disuapi pakai sendok, anak yang makan sendiri mengkonsumsi lebih banyak jenis hidangan sampai merasa kenyang. Riset ini melibatkan 298 anak, dengan melihat bagaimana mereka diperkenalkan pada makanan padat saat berusia 18-24 bulan.
 
Brown mengatakan, dalam studi ini bayi yang makan sendiri lebih mampu untuk berhenti makan sehingga lebih berpeluang terhindar dari obesitas. Hal ini tanpa dipengaruhi latar belakang ibu, berat badan saat lahir, usia saat mulai makan, dan pemberian ASI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau