Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2016, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Pembuluh darah yang sehat adalah yang aliran darahnya bisa berjalan lancar dan kondisinya lentur. Akibat pola makan dan faktor lainnya, pembuluh darah bisa menjadi kaku dan menyempit. Kondisi yang disebut dengan aterosklerosis.

Aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, athero berarti bubur atau lengket, dan scleroris yang berarti keras. Karenanya aterosklerosis bisa diartikan sebagai pengerasan arteri.

Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah berjalan pelan selama puluhan tahun, sehingga lama-lama akan membuat arteri tersumbat. Kondisi ini merupakan penyebab serangan jantung dan stroke.

Para ahli menyebutkan, aterosklerosis dimulai dengan kerusakan endotelium (lapisan tipis pada pembuluh darah), akibat tekanan darah tinggi, merokok, atau kolesterol tinggi. Kerusakan ini memicu terbentuknya plak.

Ketika aterosklerosis terbentuk, timbunan akan terus membesar sampai akhirnya benar-benar menyumbat pembuluh darah. Proses itu bisa terjadi di seluruh tubuh. Akibatnya, bukan hanya jantung yang beresiko, tapi juga stroke dan masalah lainnya.

Aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, sampai seseorang memasuki usia lanjut. Tapi, karena penyempitan menjadi parah, seseorang akan merasakan gejala nyeri, terutama di bagian dada atau kaki saat berjalan.

Walau aterosklerosis bersifat progresif, tapi sebenarnya bisa dicegah. Ada beberapa faktor risiko yang bisa kita ubah, misalnya saja tidak merokok, mengurangi berat badan, olahraga teratur, mengurangi asupan lemak jenuh, dan memperbanyak konsumsi sayur dan buah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com