Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berencana Hamil? Jangan Kerja Shift dan Angkat Beban Berat

Kompas.com - 22/02/2017, 21:40 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Wanita yang sehari-harinya beraktivitas fisik berat, akan mengalami penurunan kesuburan, demikian menurut penelitian oleh Harvard T .H. Chan School of Public Health.

Bekerja di luar jadwal normal jam kantor siang hari juga dapat menurunkan kemampuan wanita untuk hamil.

Dalam penelitian ini, Lidia Minguez-Alarcón dari Departemen Kesehatan Lingkungan di T.H. Chan School of Public Health di Boston, MA, yang juga adalah penulis utama penelitian, bekerjasama dengan Audrey Gaskins, peneliti dari Department of Nutrition dan ilmuwan-ilmuwan lainnya. Studi ini dipublikasikan dalam Occupational and Environmental Medicine.

Baca juga: Belajar dari Titiek Puspa: Kenali Bahaya Pendarahan Otak dan Pencegahannya

"Studi kami menunjukkan, bahwa wanita yang sedang merencanakan kehamilan harus menyadari dampak negatif kerja shift dan angkat berat pada kesehatan reproduksi mereka," kata Minguez-Alarcón.

Studi sebelumnya menemukan hubungan antara faktor-faktor pekerjaan dengan kesuburan. Namun, studi tersebut tidak mengukur biomarker kesuburan seperti fungsi ovarium dan tingkat hormon reproduksi.

Para peneliti mengatakan, bahwa studi baru ini adalah salah satu yang pertama yang menilai apakah faktor tempat kerja mempengaruhi kapasitas biologis wanita untuk memiliki bayi.

Baca juga: Mengantuk Terus-menerus Gejala Apa? Berikut 10 Daftarnya…

Penelitian baru difokuskan pada wanita yang menjalani terapi kesuburan. Hal ini memungkinkan para peneliti mengukur biomarker kesuburan yang tidak dapat diukur pada wanita yang sedang berusaha untuk hamil secara alami.

Minguez-Alarcón dan koleganya menguji indikator "cadangan ovarium" di 473 wanita yang menjalani pengobatan infertilitas di Massachusetts General Hospital.

Cadangan ovarium adalah jumlah telur yang tersisa dan tingkat follicle stimulating hormone (FSH) yang naik sejalan dengan penambahan usia dan penurunan kesuburan.

Baca juga: Belajar dari Meriam Bellina, Kenali Gejala Serangan Jantung

Selain itu, tim mengamati "respon ovarium" pada 313 wanita yang telah menyelesaikan setidaknya satu siklus IVF. Respon ovarium adalah jumlah telur yang matang dan mampu berkembang menjadi embrio yang sehat.

Para wanita ditanya tentang tuntutan fisik dalam pekerjaan dan jadwal kerja mereka mereka. Kemudian, para peneliti menganalisa hubungan antara faktor-faktor itu dan biomarker cadangan ovarium dan respon ovarium.

Mereka juga diberi pertanyaan tentang kegiatan fisik selama waktu luang mereka. Empat dari 10 wanita mengatakan bahwa mereka harus mengangkat benda berat secara teratur sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Sekitar satu dari empat wanita menjawab bahwa pekerjaan mereka sangat menuntut aktivitas fisik.

Baca juga: Nyeri Dada Disertai Kesulitan Benapas, Apakah Gejala Serangan Jantung?

Sekitar 91 persen wanita bekerja pada jam normal (pagi sampai sore) .Para peserta memiliki usia rata-rata 35 tahun dan indeks massa tubuh rata-rata 23.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zelenskyy Undang Trump ke Ukraina Saksikan Langsung Kehancuran akibat Serangan Rusia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau