Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Lain Menerjemahkan Marah

Kompas.com - 01/11/2010, 11:22 WIB

Banyak biro yang memberikan pelatihan tentang menjadi orangtua efektif. Namun, ternyata tidak mudah untuk menerapkannya dalam praktik keseharian. Misalnya tentang pemahaman bahwa pesan Diri Saya (”I message”) lebih efektif daripada pesan Kamu ( ”YOU message” ) dalam interaksi kita, baik dengan pasangan atau dengan orang di sekitar kita yang bermakna bagi diri kita.

Saya sendiri berusaha mempraktikkan apa yang sering saya sampaikan kepada klien saya. Saat itu, saya sedang berdiri di ruang makan menyiapkan makan malam. Salah satu cucu saya (usia 4 tahun) memegang pisau buah yang tajam dan berusaha mengupas mangga. Saya terkejut dan sangat khawatir kalau-kalau pisau yang ditempelkan ke buah mangga meleset dan melukai jarinya. Kekagetan saya membuat saya berteriak sehingga terjalin percakapan:

Saya: ”Elmo, tolong taruh pisau itu di meja, nanti jarimu kepotong!”

Elmo: ”Enggak, Eyang, Elmo enggak kepotong.”

Saya mulai marah dan bicara lebih keras,” Pasti kamu kepotong, nanti ..!!”

Elmo juga menjadi lebih marah lagi daripada saya: ”Enggak,” sambil mempertahankan pisau dengan lebih mendekatkan pisau ke tubuhnya.

Waduh, sikapnya dalam mempertahankan pisau itu menambah kekhawatiran saya.

Saya menjawab dengan nada suara yang tambah keras: ”Pasti kamu kepotong. Taruh pisau itu di meja makan!”

”Enggak, Eyang!!!” (dengan nada keras dan marah).

Pesan diri saya Saat itu pula, karena terkesan dengan adanya pertarungan antara saya dan cucu tentang pisau buah itu, saya kemudian ingat akan buku yang pernah saya baca tentang ”Pesan Diri Saya”. Bahwa setiap ”Pesan Kamu” selalu mengandung unsur menyalahkan orang yang kita ajak bicara. Contohnya: kamu akan memotong jarimu sendiri. Pesan tersebut harus diganti dengan Pesan Diri Saya, yang tidak mengandung upaya menyalahkan orang yang kita ajak bicara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com