Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2013, 12:14 WIB
Wardah Fajri

Penulis


KOMPAS.com
- Akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu masih perlu ditingkatkan. Termasuk di dalamnya edukasi kesehatan sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif. Karena terkendala berbagai faktor, dukungan pihak swasta bahkan asing pun menjadi pilihan solusinya.

Upaya promotif dan preventif kesehatan perlu menjadi perhatian karena tidak sedikit dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terserap untuk menangangi penyakit yang sebetulnya bisa dicegah.

"Sekitar 83 persen dana jaminan kesehatan ternyata digunakan untuk penyakit-penyakit yang bisa dicegah seperti diabetes, kanker, stroke, gagal ginjal dan lainnya. Itu dapat dicegah tapi tanpa upaya-upaya promosi kesehatan, hal ini akan menyedot dana JKN yang dikelola BPJS," ungkap Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, dalam siaran pers terkait pertemuan dengan delegasi US-ASEAN Business Council di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kepada berbagai pihak yang mendukung program JKN, Nafsiah pun menyampaikan penghargaannya.

Dukungan swasta
Untuk mendukung program JKN yang rencananya dimulai pada 2014, sejumlah pengusaha dan investor asal Amerika, yang tergabung dalam US-ASEAN Business Council menyatakan partisipasinya.

Dukungan ini tak lepas dari keterbatasan pemerintah dalam melaksanakan program yang menjadi perhatian besar, seperti menekan angka kelahiran dan pengurangan angka kematian ibu melahirkan melalui program Keluarga Berencana (KB). Pelaksanaan program belum maksimal lantaran sejumlah kondisi seperti lonjakan pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 1,49 persen tiap tahun, tingginya angka kematian ibu, serta maraknya penyakit mematikan seperti diabetes dan kanker di Indonesia.

Salah satu bentuk dukungan swasta tersebut fokus pada program pengendalian penduduk melalui advokasi. Bentuknya berupa pelatihan bagi tenaga medis, penyediaan produk kontrasepsi berkualitas termasuk implan satu batang, dan juga sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan kontrasepsi dalam mencapai keluarga yang lebih berkualitas dan sejahtera.

“Kami memiliki keahlian dan portfolio yang kuat di bidang kesehatan perempuan dan kami berkomitmen membantu pemerintah dalam mencapai target MDG no.5 yaitu memperbaiki kesehatan ibu. Kami mendukung berbagai inisiatif untuk meningkatkan penerimaan terhadap Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang sedang menjadi fokus program BKKBN," ungkap Chris Tan, Managing Director MSD (Merck Sharp & Dohme) Indonesia, pada kesempatan yang sama.

Untuk mendukung program KB, MSD juga terlibat dalam sejumlah program Ikatan Bidan Indonesia (IBI), seperti Bidan Delima Awards 2013 dan memberikan edukasi MKJP implan dalam Kongres Nasional IBI.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com