Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Masyarakat Sehat, Fokuslah pada Pencegahan Penyakit

Kompas.com - 04/02/2015, 09:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com
– Ada lima pilar utama dalam paradigma kesehatan untuk mewujudkan pembangungan kesehatan. Kelimanya yaitu ketersediaan air bersih untuk setiap orang, gigi sehat untuk setiap golongan umur, perumahan, lingkungan, dan sanitasi sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, dan dukungan medis serta jaminan kesehatan.

Hal ini disampaikan Mantan Menteri Kesehatan Farid Anfasa Moeloek di Sekretariat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Menurut Farid, kelima pilar utama tersebut belum merata di seluruh Indonesia. Selama ini, masalah kesehatan hanya fokus pada upaya kuratif atau upaya medis (medical backup) untuk menyembuhkan penyakit.

“Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, keempat pilar pertama memainkan peran sebesar 70 persen sedangkan medical backup hanya sekitar 30 persen saja,” ujar Farid.

Farid mengatakan, perlu adanya pembangunan kesehatan mulai dari lingkungan sekitar, misalnya ada Desa Sehat atau Rumah Sehat.

Menurut mantan Ketua Umum PB IDI ini, konsep pembangunan kesehatan pun harus dipandang luas. Farid menjelaskan bahwa bidang kesehatan, berkaitan erat dengan ekonomi, dan pendidikan. Jika ada salah satu bidang yang terganggu maka akan berdampak pada bidang lainnya.

“Masyarakat yang sehat akan menjadi produktif dan ekonomi akan berkembang. Pendidikan yang baik akan melahirkan upaya mewujudkan kesehatan yang lebih efektif dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik,” terang Farid.

Farid mencontohkan adanya rencana pembangunan tol laut yang akan menghubungkan beberapa wilayah di Timur Indonesia dan Barat Indonesia. Menurut dia, adanya tol laut tentu akan mengembangkan ekonomi wilayah tersebut yang akhirnya dapat mewujudkan pembangunan kesehatan.

Pembangunan kesehatan nasional pun diharapkan dapat mewujudkan manusia Indonesia yang sehat secara jasmani dan rohani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com