Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2015, 16:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Siapa yang tidak pernah makan mi instan? Di Indonesia, konsumsi masyarakat terhadap mi instan cukup tinggi. Mi instan menjadi pilihan, karena sangat mudah dan cepat untuk disajikan. Padahal, mi instan jelas bukan makanan yang sehat.

"Itu bukan makanan yang lengkap gizi, lho. Itu makanan darurat," ujar dokter Spesialis Gizi Klinik Saptawati Bardosono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2015).

Tak terkecuali di bulan Ramadhan ini, mi instan mungkin dijadikan menu sahur. Bagi mereka yang tidak sempat memasak atau membeli menu sahur yang bergizi, mi instan kerap menjadi penggantinya. Sangat praktis memang menyajikan makanan ini. Semangkuk mi instan juga cukup mengenyangkan.

Akan tetapi, konsumsi mi instan bisa membuat tubuh tak bertenaga saat berpuasa. Mi instan berbahan dasar tepung ini, sangat mudah dicerna sehingga membuat orang akan cepat lapar kembali. Mi instan pun menggunakan bahan pengawet yang tak baik untuk kesehatan.

"Mi dari tepung pabrikan akan membuat orang cepat lapar dan lemas," jelas Saptawati.

Menurut Saptawati, jika terpaksa harus makan mi instan, tambahkan telur dan sayuran. Telur dan sayuran akan membuat Anda lebih bertenaga saat berpuasa. Hal senada dikatakan dokter Spesialis Gizi Klinik Tirta Prawita Sari. Menurut Tirta, menu sahur sebaiknya bergizi seimbang, sama halnya dengan menu makan sehari-hari.

“Kita ibaratkan satu piring itu setengahnya isi sayur dan buah-buahan. Bukan nasi yang paling banyak. Nasi seperempat piring kita saja. Seperempat lagi bisa lauk pauk, yaitu protein hewani dan nabati,” imbuh Tirta.

Tirta juga menyarankan, saat sahur pilihlah makanan yang mengandung protein, karena lambat dicerna sehingga bisa menunda rasa lapar. Selain itu, bisa juga dengan karbohidrat kompleks yang tinggi serat seperti biji-bijian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com