Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2015, 11:01 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) akibat kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan, masih menunjukkan angka berbahaya. ISPU dapat menjadi acuan, apakah udara yang dihirup membahayakan kesehatan atau tidak.


Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengungkapkan, sangat penting mengetahui batasan ISPU yang aman bagi kesehatan. "Kalau ISPU di atas 50, bayi tidak direkomendasikan untuk ke luar rumah," kata Nila di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (22/10/2015).


Apabila kabut asap memasuki rumah-rumah, bayi pun harus segera dievakuasi ke tempat yang lebih bersih udaranya. Kemudian, jika ISPU berada di angka 200, maka bisa mengancam kesehatan anak-anak.


Dalam kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan meminta anak-anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk diliburkan. ISPU di atas 200 juga meningkatk200an risiko penyakit pada ibu hamil, lanjut usia, dan orang-orang yang sudah sakit kronik sebelumnya. "Lalu, ISPI di atas 300, anak SMA dan tingkat universitas kami minta diliburkan. Jika di atas 400 (ISpU), masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah," terang Nila Kepada pemerintah daerah setempat.


Nila mengaku telah meminta agar tingkat ISPU dapat diinformasikan setiap jam. Rumah singgah atau shelter dan tenda isolasi juga tengah disediakan sebagai tempat warga berlindung dari asap. "Bayi ini yang sangat rentan. Bisa kita evakuaai ke rumah singgah sehingga mereka tidak terpajan asap," kata Nila.


Kondisi pada hari ini hingga pukul 15.00 tadi, ISPU di Provinsi Kalimantan Tengah sempat mencapai angka 1320. Kemudian, ISPU di Riau (370), Jambi (857), Sumatera Selatan (300), Kalimantan Barat (459), dan Kalimantan Selatan (78) juga dalam kondisi memprihatinkan.


Sementara itu, kasus infeksi saluran pernapasan atas juga terus meningkat. Di Jambi misalnya, kasus ISPA hingga data hari ini pukul 15.00 mencapai 90.747 kasus. Selain itu di Sumatera Selatan mencapai 101.333 kasus, dan di Kalimantan Selatan terdapat 97.430 kasus. "Kalau dilihat pergerakannya dari satu minggu terakhir, rata - rata kenaikan berkisar 500 orang (ISPA) setiap minggunya," ujar Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com