Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2016, 15:08 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran obat palsu masih marak di Indonesia. Kebanyakan masyarakat tertipu membeli obat palsu karena harga yang jauh lebih murah dari obat asli.

Sekilas, kemasan dan isi obat sangat mirip dengan obat asli sehingga masyarakat pun tak sadar bahwa obat yang dibelinya palsu.

"Pengetahuan masyarakat mengenai perbedaan obat palsu dan asli masih kurang. Obat palsu harganya memang jauh lebih murah dari obat asli," ujar Ketua Umum International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Luthfi Mardiansyah dalam diskusi di Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Obat palsu merupakan obat yang diproduksi tidak sesuai peraturan yang ada. Pembuatan obat palsu maupun ilegal dilakukan tanpa uji laboratorium yang layak dan tentu tidak memiliki izin edar dari pemerintah.

Kandungan atau komponen obat yang lebih rendah dari obat asli menyebabkan harga obat palsu jauh lebih murah. Akibatnya, konsumen tidak akan mendapat kesembuhan setelah minum obat.

Menurut Luthfi, masyarakat seharusnya sadar, konsumsi obat palsu justru membahayakan kesehatan, bahkan bisa merugikan secara finansial. "Harga obat yang murah belum tentu membuat biaya pengobatan menjadi murah," ujarnya.

Konsumsi obat palsu sudah pasti tidak akan memberi kesembuhan, bahkan penyakit bisa memburuk. Akibatnya, biaya pengobatan bisa semakin tinggi.

Untuk menghindari dari obat palsu sebenarnya tidak terlalu sulit. Belilah obat di apotek yang memang berizin. Apalagi jika ingin membeli obat dengan resep dokter. Apotek hanya menjual obat legal dan terdaftar.

Dari sejumlah kasus yang diusut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), peredaran obat palsu sebanyak 50 persen dijual melalui situs online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com