Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Hadiri Acara Keagamaan Turunkan Risiko Kematian Dini

Kompas.com - 17/05/2016, 16:11 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Selama melakukan studi 16 tahun, Tyler J. VanderWeele, dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Boston mengatakan, kegiatan ibadah telah dikaitkan dengan penurunan risiko kematian.

VanderWeele dan rekannya menganalisis data yang dikumpulkan setiap empat tahun antara 1996 dan 2012 dari hampir 75.000 wanita yang berpartisipasi dalam Studi Nurses Health. Sebagian besar wanita menganut Katolik atau Protestan.

Sebagaimana dilaporkan dalam JAMA Internal Medicine, sekitar 14.000 wanita gemar menghadiri layanan keagamaan lebih dari sekali seminggu, sekitar 30.400 menghadirinya seminggu sekali, sekitar 12.000 kurang dari sekali seminggu, dan hampir 18.000 tidak pernah hadir.

Jika dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menghadiri layanan atau acara keagamaan, wanita yang menghadiri layanan keagamaan secara teratur, memiliki kemungkinan 33 persen lebih kecil untuk meninggal selama masa studi.

Sedangkan untuk wanita yang hanya menghadiri layanan keagamaan sekali seminggu, memiliki kemungkinan 26 persen kecil untuk meninggal, dan mereka yang hadir kurang dari sekali seminggu memiliki kemungkinan 23 persen lebih kecil untuk meninggal.

Secara keseluruhan, sering hadir dalam acara agama dikaitkan dengan menurunnya risiko akibat penyakit kardiovaskular dan kanker, seperti kanker payudara dan kanker kolorektal.

"Meskipun kehadiran pada acara keagamaan dikaitkan dengan rendahnya kematian akibat kardiovaskular dan kanker, tergantung juga dengan tujuan kehadiran tersebut," tulis para peneliti.

Jadi, studi observasional seperti ini tidak sepenuhnya dapat membuktikan sebab dan akibat, kata VanderWeele. Hanya saja, ia menambahkan, "Kami punya data bahwa kehadiran pada layanan dan acara keagamaan memberikan bukti tentang tingkat kesehatan pada peserta."

Dr Dan Jerman Blazer, dari Duke University Medical Center di Durham, North Carolina, menambahkan, "Meskipun kita tidak tahu mekanisme tersebut, sudah banyak penelitian dan terutama studi ini, menekankan pentingnya kehadiran ibadah bagi kesehatan.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com