Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Penyebab Berat Badan Menyusut di Usia Lanjut

Kompas.com - 08/08/2016, 15:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Saat menua, tak hanya membuat kulit jadi keriput atau rambut memutih. Pada banyak orang usia lanjut, berat badannya juga menyusut. Mengapa bisa begitu?

Para peneliti dari Universitas Plymouth menemukan, orang usia lanjut ternyata memiliki lebih banyak hormon yang membuat rasa kenyang. Hormon itu disebut peptida YY. Menurut peneliti, hal inilah yang membuat para orang tua tidak memiliki rasa lapar berlebihan, sehingga banyak kehilangan berat badan.

"Orang-orang di atas usia 80 tahun memiliki peptida YY yang lebih tinggi," kata peneliti seperti dikutip dari Dailymail.co.uk.

Hormon tersebut akan mengirim sinyal kepada manusia ketika lambung sudah terisi penuh dan akhirnya membuat seseorang berhenti makan.

Penurunan berat badan pada orang usia lanjut sering disebut anoreksia penuaan. Masalah ini kerap ditemui pada orang tua di usiia 80-an.

"Penuaan sering membuat seseorang kehilangan nafsu makan yang disebut anoreksia penuaan. Ini dapat mengakibatkan kurang gizi," ujar peneliti Mary Hickson.

Adapun penelitian ini dilakukan dengan mengukur kadar hormon 6 wanita sehat berusia di atas 80 tahun. Pengukuran dilakukan setelah mereka sarapan. Tak hanya peptida YY, peneliti juga mengukur ghrelin, yaitu hormon yang membangkitkan rasa lapar. Kada kedua hormon tersebut diukur secara teratur selama tiga jam.

Peneliti juga membandingkan hasilnya dengan tingkat hormon orang-orang sehat berusia di bawah 80 tahun dan dibagi menjadi tiga golongan usia, yaitu 20-39 tahun, 40-59 tahun, dan 60-79 tahun.

Hasilnya, kadar hormon ghrelin orang usia lanjut dengan yang lebih muda memiliki kesamaan. Namun, hormon peptida YY pada orang usia lanjut jauh lebih tinggi dibanding mereka di usia muda.

Para ilmuwan pun ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui, apakah pada usia muda yang bertubuh ramping juga memiliki tingkat hormon peptida YY yang lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com