Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Semahal Harley Davidson, Seberapa Baik Lobster untuk Kesehatan?

Kompas.com - 16/12/2019, 17:00 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lobster belakangan menjadi sorotan di media sosial. Bahan makanan berharga fantastis ini menjadi obrolan setelah kontroversi kebijakan ekspor benih lobster mencuat.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo merevisi aturan larangan penangkapan dan ekspor benih lobster yang diterbitkan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

Edhy menerbitkan aturan tersebut untuk menekan ekspor ilegal lobster. Selain itu, juga untuk memberikan nilai tambah masyarakat yang bergantung pada penjualan benih lobster atau benur.

Sementara, Susi menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia untuk mengantisipasi kerusakan ekologi.

Susi berpendapat tingginya permintaan benih lobster membuat lobster dieksploitasi besar-besaran. Padahal, jika benih lobster dibiarkan hidup di laut, nilai ekonominya bisa sangat tinggi.

Dengan beberapa pertimbangan tersebut, ia pun berkukuh menolak kebijakan ekspor benih lobster.

Baca juga: Revisi Larangan Ekspor Benih Lobster, Ditentang Susi, Didukung Luhut

Melansir Kompas.com (15/12/2019), Susi lewat akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti, Minggu (15/12/2019), membeberkan satu paket benih lobster berisikan 8.000 ekor, bila tidak diekspor harganya mencapai miliaran rupiah.

Bahkan, bila benih lobster ini tetap terpelihara di alamnya, maka harganya setara dengan 20 motor Harley Davidson atau setara 600 sepeda lipat Brompton.

Terlepas dari kontroversi kebijakan ekspor benih lobster, lobster punya segudang manfaat untuk tubuh kita. Berikut beberapa mitos dan fakta-fakta seputar lobster.

Lobster merupakan udang jumbo yang berwarna hitam kebiru-biruan, berkaki delapan, dan punya sepasang capit besar.

Makanan laut bercangkang ini biasanya dihidangkan dengan cara direbus, dikukus, atau dimasak dengan aneka saus.

Pernah jadi makanan orang miskin

Melansir Medical News Today, lobster pernah menjadi hidangan yang terjangkau pada abad ke-17 silam. Sekarang, seporsi makanan laut ini harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Pada abad ke-17, penjajah di Massachusetts menganggap menu lobster di rumah sebagai tanda kemiskinan. Mereka hanya memberi makan lobster kepada pelayan.

Sampai era 1940-an, harga lobster di sana masih terjangkau. Nilainya lebih murah ketimbang kacang panggang.

Perbandingannya, harga lobster kalengan setara 11 sen/pon, sedangkan harga sekaleng kacang panggang senilai 53 sen/pon.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau