Makanan laut bercangkang ini biasanya dihidangkan dengan cara direbus, dikukus, atau dimasak dengan aneka saus.
Melansir Medical News Today, lobster pernah menjadi hidangan yang terjangkau pada abad ke-17 silam. Sekarang, seporsi makanan laut ini harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Pada abad ke-17, penjajah di Massachusetts menganggap menu lobster di rumah sebagai tanda kemiskinan. Mereka hanya memberi makan lobster kepada pelayan.
Sampai era 1940-an, harga lobster di sana masih terjangkau. Nilainya lebih murah ketimbang kacang panggang.
Perbandingannya, harga lobster kalengan setara 11 sen/pon, sedangkan harga sekaleng kacang panggang senilai 53 sen/pon.
Lobster saat ini dipandang sebagai makanan yang lezat karena perkembangan teknik memasaknya yang bisa membangkitkan selera. Berbeda dengan zaman dulu yang cara memasaknya lebih sederhana.
Melansir buku Makanan Sumber Tenaga (2006) oleh Janette Marshall, lobster punya reputasi buruk pada era 1980-an. Waktu itu ada penelitian lobster mengandung kadar kolesterol tinggi.
Penelitian lebih lanjut mengungkapkan, makanan laut ini mengandung sterol, yakni senyawa organik biokimia bagian dari kolesterol yang tidak berbahaya.
Dari penelitian tersebut, terungkap kadar kolesterol lobster setara dengan ikan trout. Dengan kata lain, kandungan bahan makanan ini rendah lemak seperti ikan.
Baca juga: Cegah Sakit Jantung dan Stroke, Ini Pentingnya Rutin Cek Kolesterol Sejak Muda
Melansir buku 1001 Makanan Sehat (2015) oleh Tim Naviri, lobster kaya akan selenium dan seng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.