Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tetrodotoksin, Racun Ikan Buntal yang Bahayakan Nyawa

Kompas.com - 11/03/2020, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Ikan buntal sangat mudah ditemui di perairan Indonesia. Ikan dari famili tetraodontidae dengan ordo tetraodontiformes ini dianggap sebagai makanan Asia yang lezat.

Sayangnya, ikan ini mengandung racun berbahaya yang disebut dengan tetrodotoksin. Melansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, tetrodotoksin merupakan racun yang sangat kuat.

Racun tersebut biasanya ditemukan di hati dan organ seks (gonad) dari beberapa ikan, seperti ikan buntal serta beberapa spesies amfibi, gurita, dan kerang.

Kasus keracunan tetrodotoksin biasanya terjadi karena pengolahan daging atau organ ikan yang tidak tepat.

Baca juga: Benarkah Makan Ikan Lele Sebabkan Kanker?

Oleh karena itu, hanya koki terlatih yang diperbolehkan mengolah hidangan ikan atau hewan yang mengandung tetrodotoksin ini.

Efek tetrodotoksin dari ikan buntal bisa dirasakan penderitanya dalam 10 hingga 45 menit atau tiga hingga enam jam usai terpapar.

Paparan tetrodotoksin juga bisa menyebabkan kematian dalam 20 menit hingga 24 jam usai terpapar. Efek tetrodotoksin pada tubuh manusia terjadi dalam dua tahap.

Tahap pertama biasanya terjadi dalam waktu kurang dari delapan jam. Sementara itu, tahap kedua biasanya terjadi dalam hitungan hari.

Tahapan awal efek tetrodotoksin

Pada tahap pertama, paparan tetrodotoksin dapat menyebabkan mati rasa dan munculnya sensasi kesemutan atau tertusuk pada bibir dan lidah.

Sensasi tersemut akan menjalar di bagian wajah dan berkembang menjadi sakit kepala, sensasi ringan atau mengambang.

Penderita juga mengalami pengeluaran keringat yang banyak, salivasi atau keluarnya air liur, mual, dan muntah.

Bahkan, paparan tetrodotoksin bisa menyebabkan diare, sakit peru, kesulitan bergerak atau disfungsi motorik, tubuh terasa lemas dan pegal-pegal serta kesulitan bicara.

Tahap kedua efek tetrodotoksin

Jika tidak segera ditangani, efek tetrodotoksin bisa menyebabkan penderita mengalami kelumpuhan yang menjalar di seluruh tubuh hingga otot-otot pernapasan.

Penderita juga bisa mengalami kesulitan bernafas atau sesak nafas yang dalam istilah medis disebut dengan dispnea.

Tetrodotoksin juga bisa menyebabkan disritmia atau aritmia, tekanan darah abnormal, melebarnya pupil atau midriasi.

Bahkan, paparan tetrodotoksin bisa membuat kita mengalami koma, kiejang, henti pernapasan hingga kematian.

Baca juga: Ahli Sebut Makan Ikan Lele Bisa Picu Penyakit Jantung

Pengobatan

Orang yang terpapapr tetrodotoksin harus segera mendapatkan perawatan medis. Selain itu, cegah orang lain untuk mengonsumsi sumber paparan tetradoksin demi menghindari lebih banyak korban.

Jika orang yang terpapar tetrodotoksin masih dalam kondisi sadar, segera lakukan emesis atau memuntahkan isi perut.

Namun jika orang tersebut dalam kondisi tak sadarkan diri, segera beri oksigen atau napas bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau