Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati, Sering Pakai Ponsel Berisiko Alami Sindrom Carpal Tunnel

Kompas.com - 28/05/2020, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bermain game, menonton video, atau sekadar berselancar di media sosial dengan ponsel menjadi pilihan banyak orang untuk mengatasi rasa bosan dan mengisi waktu luang.

Namun, tahukan Anda jika kebiasaan ini membuat kita rentan mengalami sindrom carpal tunnel?

Melansir WebMD, riset yang dilakukan ilmuwan dari Hong Kong Polytechnic University, Peter White, membuktikan adanya kaitan antara frekuensi penggunaan ponsel dengan risiko nyeri di area pergelangan tangan karena sindrom carpal tunnel.

Menurut White, penggunaan ponsel berlebihan bisa membuat kita rentan mengalami sindrom carpal tunnel.

Pasalnya, penggunana ponsel menuntut gerakan tangan berulang dan kuat sehingga menimbulkan nyeri, mati rasa, dan mati rasa di area tangan yang merupakan gejala sindrom carpal tunnel.

Baca juga: Bahu Sering Nyeri dan Kaku, Bisa Jadi Tanda Frozen Shoulder

Apa itu sindrom carpal tunnel?

Sindrom carpal tunnel adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh saraf terjepit di pergelangan tangan.

Melansir Mayo Clinic, carpal tunnel adalah area berbentuk lorong yang dikelilingi tulang dan ligamen di sisi telapak tangan.

Ketika saraf di area tersebut mengalami tekanan berat, tangan bisa mengalami mati rasa, kesemutan, dan kelemahan.

Penyebab

Selain penggunaan ponsel yang terlalu sering, sindrom ini juga bisa diakibatkan oleh faktor-faktor berikut:

1. Faktor anatomi

Fraktur atau dislokasi pergelangan tangan, atau radang sendi yang merusak tulang kecil di pergelangan tangan, dapat mengubah ruang di area carpal tunnel dan memberi tekanan pada saraf median.

Selain itu, orang yang memiliki area carpal tunnel lebih kecil juga rentan mengalami sindrom ini.

2. Kerusakan saraf

Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes, meningkatkan risiko kerusakan saraf, termasuk kerusakan saraf median yang memicu sindrom carpal tunnel.

3. Peradangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com