Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder

Kompas.com - 26/06/2020, 10:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi berdasarkan penyebabnya bisa dibagi menjadi dua jenis, yakni hipertensi primer dan sekunder.

Melansir Everyday Health, hipertensi primer biasanya didiagnosis setelah dokter mengamati hasil tensi pasien selama tiga kali kunjungan berturut-turut tetap tinggi, padahal sudah menghindari pemicunya.

Sedangkan hipertensi sekunder jamak disebabkan kelainan pada pembuluh darah arteri yang memasok darah ke ginjal. Kelainan ini bisa dipicu penyakit atau masalah kesehatan.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Hipertensi primer

Melansir Healthline, hipertensi primer atau esensial terjadi pada 90 persen penderita penyakit tekanan darah tinggi.

Hipertensi jenis ini bisa dimulai pada usia berapa pun. Kebanyakan penderita mengalaminya saat menginjak usia paruh baya.

Penyebab hipertensi primer belum diketahui secara pasti. Namun, ahli menyimpulkan, gaya hidup dan pola makan tak sehat bisa memicu hipertensi primer.

Faktor genetik atau keturunan juga dianggap berperan besar dalam menyebabkan hipertensi primer.

Baca juga: Tanda Gejala Hipertensi, Tak Selalu Sakit Kepala

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang terkena hipertensi primer, di antaranya:

  • Pola makan tidak sehat
  • Stres
  • Malas bergerak
  • Berat badan berlebih

Kebanyakan orang tidak bisa melihat gejala awal hipertensi primer. Namun, penderita bisa mengetahuinya lewat pemeriksaan medis berkala.

Untuk mendiagnosis pasien mengalami hipertensi primer, dokter umumnya akan mengukur tekanan darah pasien dengan tensimeter.

Jika hasil pengukurannya di atas 130/80 mmHg selama beberapa kali pemeriksaan di waktu yang berbeda, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik.

Baca juga: Hati-hati, Kacang Mete Goreng Asin Tak Ramah Hipertensi

Pemeriksaan fisik meliputi pengecekan kondisi mata, detak jantung, paru-paru, dan aliran darah di leher.

Selain itu, dokter juga akan memeriksa kadar kolesterol sampai fungsi ginjal.

Jika hasil diagnosisnya merujuk pada hipertensi primer, dokter umumnya lebih dulu menyarankan perubahan gaya hidup ke arah lebih sehat.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau