KOMPAS.com - Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah biang utama penyakit jantung, stroke, dan gagal jantung.
Melansir Web MD, seseorang dikatakan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi saat hasil pengukuran tensinya di atas rata-rata normal 120/80 mmHg, perinciannya:
Baca juga: 7 Cara Mengontrol Hipertensi, Selain dengan Obat
Jika tekanan darah Anda berada di atas kisaran normal, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Berikut gejala hipertensi, penyebab hipertensi dan faktor risikonya yang perlu Anda ketahui.
Hipertensi kerap disebut sebagai pembunuh diam-diam (silent killer) karena gejalanya bervariasi dan mirip penyakit lainnya.
Melansir Infodatin Hipertensi oleh Kementerian Kesehatan, beberapa gejala hipertensi yang umum di antaranya:
Baca juga: Tanda Gejala Hipertensi, Tak Selalu Sakit Kepala
Berdasarkan faktor penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi dua, yakni hipertensi primer dan sekunder.
Hipertensi primer atau hipertensi esensial terjadi pada 90 persen penderita penyakit tekanan darah tinggi.
Penyebab hipertensi primer tidak diketahui dengan pasti. Namun, umumnya penyebab hipertensi primer adalah faktor gaya hidup dan pola makan.
Sedangkan hipertensi sekunder adalah tekanan darah tinggi yang dipicu suatu kondisi atau penyakit.
Hipertensi ini dialami belasan persen penderita masalah tekanan darah tinggi.
Baca juga: Minum Obat Hipertensi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?
Secara garis besar, beberapa penyebab hipertensi umum, di antaranya:
Baca juga: Hati-hati, Kacang Mete Goreng Asin Tak Ramah Hipertensi
Menurut Mayo Clinic, ada beberapa risiko yang tidak bisa dikendalikan, di antaranya usia dan faktor keturunan.
Hipertensi biasanya lebih rentan menyerang orang berusia 64 tahun ke atas.