Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Nutrisi Ubi Jalar yang Menjadikannya Superfood

Kompas.com - 26/09/2020, 10:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Ubi jalar adalah bahan pangan yang mudah ditemui di berbagai wilayah Indonesia. Rasanya yang manis dan legit membuat bahan pangan ini disukai banyak orang.

Selain itu, ubi jalar sangat mudah diolah menjadi berbagai jenis panganan. Mulai dari hanya digoreng hingga jadi kolak.

Tapi, tahukah Anda, di samping rasa dan mudahnya mengolah ubi jalar, bahan pangan ini ternyata masuk dalam daftar superfood atau pangan super?

Baca juga: Ubi Jalar dan Kentang, Mana yang Lebih Sehat?

Masuknya ubi jalar dalam kategori superfood karena kandungan nutrisinya yang kaya dan baik bagi tubuh.

Umbi-umbian yang memiliki warna kuning, oranye, dan ungu ini memang kaya akan antioksidan.

Tak hanya itu, tumbuhan dengan nama latin Ipomoea batatas ini bergizi dan tinggi serat.

Lebih jauh, begini fakta nutrisi secangkir atau sekitar 130 gram ubi jalar mentah dikutip dari USDA.

  • Kalori: 112
  • Lemak: 0,1g
  • Sodium: 71mg
  • Karbohidrat: 26g
  • Serat: 3,9g
  • Gula: 5.4g
  • Protein: 2g

Karbohidrat

Secangkir ubi jalar mentah mengandung 26 gram karbohidrat, dengan 5 sampai 6 gram gula alami dan sekitar 4 gram serat.

Ubi jalar mengandung gula sederhana berupa glukosa, fruktosa, dan maltosa.

Merangkum dari Verywell Fit, indeks glikemik (GI) ubi jalar bervariasi berdasarkan cara memasak dan varietasnya.

Ubi jalar rebus mungkin memiliki GI sekitar 41. Sedangkan nilai ubi jalar panggang bisa setinggi 93,2.

Baca juga: Fakta Nutrisi Manggis yang Menjadikannya Buah Super

Mengingat GI yang cukup tinggi, ubi jalar panggang mungkin kurang cocok bagi penderita diabetes tipe 2. Jika ingin menikmatinya, Anda mungkin bisa merebus umbi yang satu ini.

Pati

Pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Biasanya, kandungan ini dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan seberapa baik dicerna.

Dikutip dari Healthline, proporsi pati dalam ubi jalar adalah:

  • Pati tercerna cepat (80 persen). Pati ini dengan cepat dipecah dan diserap, sehingga meningkatkan nilai GI.
  • Pati tercerna lambat (9 persen). Jenis ini rusak lebih lambat dan menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang lebih kecil.
  • Pati resisten (11 persen). Jenis ini lolos dari pencernaan dan bertindak seperti serat, memberi makan bakteri usus ramah Anda. Jumlah pati resisten dapat meningkat sedikit dengan mendinginkan ubi jalar setelah dimasak.

Serat

Ubi jalar yang dimasak memiliki serat relatif tinggi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau