KOMPAS.com - Ubi jalar adalah bahan pangan yang mudah ditemui di berbagai wilayah Indonesia. Rasanya yang manis dan legit membuat bahan pangan ini disukai banyak orang.
Selain itu, ubi jalar sangat mudah diolah menjadi berbagai jenis panganan. Mulai dari hanya digoreng hingga jadi kolak.
Tapi, tahukah Anda, di samping rasa dan mudahnya mengolah ubi jalar, bahan pangan ini ternyata masuk dalam daftar superfood atau pangan super?
Baca juga: Ubi Jalar dan Kentang, Mana yang Lebih Sehat?
Masuknya ubi jalar dalam kategori superfood karena kandungan nutrisinya yang kaya dan baik bagi tubuh.
Umbi-umbian yang memiliki warna kuning, oranye, dan ungu ini memang kaya akan antioksidan.
Tak hanya itu, tumbuhan dengan nama latin Ipomoea batatas ini bergizi dan tinggi serat.
Lebih jauh, begini fakta nutrisi secangkir atau sekitar 130 gram ubi jalar mentah dikutip dari USDA.
Secangkir ubi jalar mentah mengandung 26 gram karbohidrat, dengan 5 sampai 6 gram gula alami dan sekitar 4 gram serat.
Ubi jalar mengandung gula sederhana berupa glukosa, fruktosa, dan maltosa.
Merangkum dari Verywell Fit, indeks glikemik (GI) ubi jalar bervariasi berdasarkan cara memasak dan varietasnya.
Ubi jalar rebus mungkin memiliki GI sekitar 41. Sedangkan nilai ubi jalar panggang bisa setinggi 93,2.
Baca juga: Fakta Nutrisi Manggis yang Menjadikannya Buah Super
Mengingat GI yang cukup tinggi, ubi jalar panggang mungkin kurang cocok bagi penderita diabetes tipe 2. Jika ingin menikmatinya, Anda mungkin bisa merebus umbi yang satu ini.
Pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Biasanya, kandungan ini dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan seberapa baik dicerna.
Dikutip dari Healthline, proporsi pati dalam ubi jalar adalah:
Ubi jalar yang dimasak memiliki serat relatif tinggi.