Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Efek Diabetes pada Tubuh yang Layak Diantisipasi

Kompas.com - 24/11/2020, 18:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Saat melakukan ini, tubuh melepaskan bahan kimia yang dikenal sebagai keton.

Kadar keton yang tinggi bisa membuat darah menjadi terlalu asam.

Baca juga: 8 Komplikasi Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

Dalam beberapa jam, ini bisa menimbulkan berbagai gejala, termasuk:

  • Mulut kering
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Sesak napas
  • Kehilangan kesadaran dan koma

Tanpa pengobatan, DKA bisa berakibat fatal.

DKA kemungkinan besar memengaruhi seseorang dengan diabetes tipe 1, tetapi bisa juga terjadi pada tipe 2 jika kadar gula darah naik terlalu jauh.

Keadaan hiperglikemik hiperosmolar

Keadaan hiperglikemik hiperosmolar (HHS) terjadi ketika gula darah sangat tinggi. Ini lebih sering terjadi pada diabetes tipe 2.

Gejala berkembang secara bertahap dan meliputi:

  • Dehidrasi
  • Kebingungan
  • Kehilangan kesadaran dan koma

HHS bisa berakibat fatal jika seseorang tidak mendapat pengobatan dengan cepat.

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

Sindrom metabolik

Sindrom metabolik mengacu pada kumpulan kondisi dan gejala, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas.

Seorang dokter dapat mendiagnosis sindrom metabolik jika seseorang memiliki tiga dari lima gejala berikut:

  • Gula darah puasa tinggi
  • Kolesterol jahat (LDL) tinggi dan kolesterol baik (HDL) rendah
  • Hipertensi, atau tekanan darah tinggi
  • Ukuran pinggang yang besar, karena tubuh gemuk di sekitar bagian tengah
  • tingkat trigliserida yang tinggi dalam darah

Faktor risiko diabetes dan aspek sindrom metabolik lainnya termasuk aktivitas fisik yang rendah dan berat badan berlebih.

Baca juga: Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2

8. Kesehatan dan kesuburan seksual

Kerusakan terkait diabetes pada pembuluh darah dan sistem saraf otonom dapat berdampak negatif pada fungsi seksual dan kemampuan tubuh untuk mengirim dan merespons rangsangan seksual.

Disfungsi ereksi tiga kali lebih mungkin terjadi pada pria dengan diabetes, dan dapat muncul 10–15 tahun lebih awal dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes.

Cara lain di mana diabetes dapat memengaruhi kepercayaan diri orang dalam kehidupan seks mereka meliputi:

  • Kondisi berdampak pada kesehatan mental
  • Khawatir bahwa seks dapat menurunkan kadar glukosa, yang menyebabkan hipoglikemia
  • Ketidakpastian tentang apa yang harus dilakukan dengan pompa insulin

Namun, ada cara untuk mengatasi semua masalah ini.

Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini

9. Kesuburan

Diabetes dapat memengaruhi kesuburan baik pada pada pria maupun wanita.

Penelitian yang muncul pada 2009 menemukan bahwa anak perempuan yang didiagnosis diabetes tipe 1 sebelum usia 10 tahun lebih mungkin untuk mulai menstruasi lebih lambat daripada mereka yang tidak menderita penyakit tersebut.

Ketidakteraturan menstruasi juga umum terjadi setelah menstruasi dimulai, dan menopause dapat dimulai lebih awal.

Penelitian juga mencatat bahwa ada hubungan antara diabetes tipe 2 dan infertilitas, lamanya siklus menstruasi, dan usia dimulainya menopause.

Hubungan ini mungkin disebabkan oleh tingginya insiden sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan obesitas pada penderita diabetes, yang keduanya dapat meningkatkan kemungkinan masalah kesuburan.

Diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, oleh karena itu, manajemen gula darah yang baik selama masa kehamilan sangat penting.

Baca juga: 16 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Saat Program Hamil

Penelitian pada 2018 menemukan bahwa pria dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 cenderung memiliki kualitas sperma yang lebih rendah dan risiko kemandulan yang lebih tinggi.

10. Kesehatan mental

Diabetes dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dengan berbagai cara. 

Berikut ini mungkin termasuk:

  • Kekhawatiran tentang pengobatan, kesehatan, dan kemungkinan komplikasi dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan depresi
  • Orang dapat khawatir tentang biaya pengobatan dan apakah mereka melakukannya dengan benar atau tidak, terutama jika gejala berubah
  • Saat seseorang merasa lelah, akan lebih mudah untuk melakukan kebiasaan buruk, misalnya tidak berolahraga

Mempelajari sebanyak mungkin tentang diabetes dapat membantu mengurangi stres.

Semakin banyak seseorang mengetahui tentang kondisi mereka, semakin besar kontrol yang mereka rasakan terhadap diabetes dan pengobatannya.

Mengetahui apa yang harus dilakukan dalam setiap situasi dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang dan membuat mereka merasa lebih baik secara keseluruhan.

Bekerja sama dengan ahli kesehatan dapat membantu meminimalkan masalah ini.

Seorang dokter atau konselor dapat membantu membuat rencana untuk mengurangi risiko masalah kesehatan mental.

Baca juga: Tak Selalu Buruk, Stres Juga Punya 4 Manfaat Berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau