KOMPAS.com – Anemia adalah kondisi ketika seseorang mengalami penurunan kadar hemoglobin dalam sel darah merah.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Dalam kasus anemia, anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum terjadi.
Baca juga: 4 Penyebab Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diwaspadai
Sesuai dengan namanya, anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Tanpa zat besi yang cukup, tubuh seseorang menjadi tidak dapat menghasilkan cukup zat dalam sel darah merah yang memungkinkannya membawa oksigen (hemoglobin).
Pada awalnya, gejala anemia defisiensi besi bisa sangat ringan sehingga tidak diketahui.
Tetapi ketika tubuh menjadi lebih kekurangan zat besi dan anemia memburuk, tanda dan gejala semakin meningkat.
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala anemia defisiensi besi mungkin termasuk:
Jika Anda atau anak Anda mengembangkan tanda dan gejala yang menunjukkan anemia defisiensi besi tersebut, lebih baik segera temui dokter.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Anemia saat Haid
Anemia defisiensi besi bukanlah sesuatu untuk didiagnosis atau diobati sendiri.
Jadi, temui dokter untuk diagnosis daripada mengonsumsi suplemen zat besi sendiri.
Membebani tubuh dengan zat besi secara berlebihan bisa berbahaya karena akumulasi zat besi yang berlebihan dapat merusak hati dan menyebabkan komplikasi lainnya.
Sementara, ketika tidak diobati, anemia defisiensi besi dapat menjadi parah dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti:
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi
Melansir Health Line, seorang dokter dapat mendiagnosis anemia dengan tes darah.
Ini termasuk: