KOMPAS.com – Anemia terjadi ketika seseorang mengalami penurunan kadar hemoglobin dalam sel darah merah.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Melansir Health Line, anemia defisiensi zat besi adalah jenis anemia yang paling umum terjadi.
Baca juga: 5 Bahaya Anemia Jika Tak Diobati
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi mineral.
Sementara, tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin.
Ketika tidak ada cukup zat besi dalam aliran darah, seluruh tubuh tidak dapat memperoleh jumlah oksigen yang dibutuhkannya.
Meskipun kondisinya mungkin umum, banyak orang tidak tahu bahwa mereka menderita anemia defisiensi besi.
Gejala tersebut mungkin terjadi selama bertahun-tahun tanpa pernah mengetahui penyebabnya.
Untungnya, sebagian besar kasus anemia defisiensi besi ringan tidak menimbulkan komplikasi.
Kondisi ini biasanya dapat diperbaiki dengan mudah.
Namun, jika anemia atau kekurangan zat besi dibiarkan begitu saja atau tidak ditangani, dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: 4 Penyebab Pusing Setelah Makan dan Cara Mengatasinya
Ini termasuk:
Untuk menghindari berbagai masalah tersebut, maka baik bagi siapa saja sedari awal dapat mewaspadai berbagai penyebab anemia defisiensi besi.
Melansir Mayo Clinic, anemia defisiensi zat besi pada dasarnya terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin.
Jika Anda tidak mengonsumsi cukup zat besi atau Anda kehilangan terlalu banyak zat besi, tubuh Anda tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin dan anemia defisiensi zat besi pada akhirnya akan berkembang.
Baca juga: 8 Makanan Penambah Darah untuk Lawan Anemia