Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gonore: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Kompas.com - 31/12/2020, 18:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Gonore adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS).

Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang ditularkan secara seksual yang dapat menginfeksi pria maupun wanita.

Melansir Mayo Clinic, gonore paling sering menyerang uretra, rektum, atau tenggorokan.

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

Pada wanita, gonore juga bisa menginfeksi leher rahim.

Gonore paling sering menyebar selama hubungan seks vaginal, oral, atau anak.

Tetapi, bayi dari ibu yang terinfeksi dapat terinfeksi saat melahirkan.

Pada bayi, gonore paling sering menyerang mata.

Gejala gonore

Melansir Health Line, gejala gonore biasanya muncul dalam 2 hingga 14 hari setelah terpapar.

Namun, beberapa orang yang terkena gonore tidak pernah menunjukkan gejala yang nyata.

Meski demikian, penting untuk diingat bahwa penderita gonore yang tidak memiliki gejala tersebut -juga disebut pembawa asimtomatik- tetap dapat menyebarkan infeksi.

Seseorang lebih mungkin menularkan gonore ke pasangan lain jika mereka tidak memiliki gejala yang nyata.

Gejala gonore pada pria

Biasanya, gejala gonore pada pria mulai terlihat seminggu setelah penularan.

Baca juga: 7 Penyebab Urine Berwarna Gelap yang Perlu Diketahui

Gejala pertama yang terlihat pada pria seringkali berupa sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil.

Seiring perkembangannya, gejala lain yang dapat muncul mungkin termasuk:

  • Frekuensi atau urgensi buang air kecil yang lebih besar
  • Keluarnya nanah dari penis
  • Bengkak atau kemerahan pada pembukaan penis
  • Bengkak atau nyeri di testis
  • Jika terjadi di tenggorokan, gejala yang dapat muncul adalah sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Jika satu atau lebih sendi terinfeksi oleh bakteri (septic arthritis), sendi yang terkena mungkin menjadi hangat, merah, bengkak dan sangat nyeri, terutama saat bergerak
  • Gonore yang memengaruhi mata dapat menyebabkan sakit mata, kepekaan terhadap cahaya, dan keluarnya nanah dari satu atau kedua mata
  • Jika menginfeksi dubur, gejala yang bisa timbul, seperti anal gatal, keluarnya nanah dari rektum, bercak darah merah cerah di tisu toilet, dan harus mengejan saat buang air besar

Dalam kasus yang jarang terjadi, gonore dapat terus menyebabkan kerusakan pada tubuh, khususnya uretra dan testis.

Baca juga: 14 Penyebab Anus Gatal dan Cara Mengatasinya

Kondisi ini akan menetap di tubuh selama beberapa minggu setelah gejala diobati.

Nyeri juga bisa menyebar ke rektum.

Gejala pada wanita

Banyak wanita tidak menunjukkan gejala gonore yang nyata.

Ketika mengembangkan gejala, wanita cenderung ringan atau mirip dengan diagnosis lain, sehingga membuatnya lebih sulit untuk diidentifikasi.

Gejala gonore dapat muncul seperti jamur vagina atau infeksi bakteri.

Gejala gonore pada wanita antara lain dapat meliputi:

  • Keluarnya cairan dari vagina (berair, lembut, atau agak hijau)
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Ingin buang air kecil lebih sering
  • Siklus haid yang lebih berat atau muncul bercak
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual
  • Nyeri tajam di perut bagian bawah
  • Demam
  • Jika terjadi di tenggorokan, gejala yang dapat muncul adalah sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Jika satu atau lebih sendi terinfeksi oleh bakteri (septic arthritis), sendi yang terkena mungkin menjadi hangat, merah, bengkak dan sangat nyeri, terutama saat bergerak
  • Gonore yang memengaruhi mata dapat menyebabkan sakit mata, kepekaan terhadap cahaya, dan keluarnya nanah dari satu atau kedua mata
  • Jika menginfeksi dubur, gejala yang bisa timbul, seperti anal gatal, keluarnya nanah dari rektum, bercak darah merah cerah di tisu toilet, dan harus mengejan saat buang air besar

 

Diagnosis atau tes untuk gonore

Dokter dapat mendiagnosis gonore dengan beberapa cara.

Mereka dapat mengambil sampel cairan dari area yang bergejala (penis, vagina, rektum, atau tenggorokan) dengan kapas dan meletakkannya pada kaca objek.

Jika dokter mencurigai adanya infeksi sendi atau infeksi darah, mereka akan mengambil sampel dengan mengambil darah atau memasukkan jarum ke dalam sendi yang bergejala untuk menarik cairan.

Mereka kemudian akan menambahkan noda ke sampel dan memeriksanya di bawah mikroskop.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Keputihan?

Jika sel bereaksi terhadap noda, gonore dapat didiagnosis.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau