KOMPAS.com - Penyakit gagal ginjal terjadi saat organ vital ini fungsinya untuk menyaring dan membersihkan darah menurun secara signifikan.
Terdapat dua jenis gagal ginjal sesuai kondisi penyakit, yakni gagal ginjal kronik dan gagal ginjal akut.
Kendati sama-sama terkait dengan masalah fungsi ginjal, kedua penyakit ini berbeda dari sisi gejala, penyebab, sampai cara mengatasinya. Berikut penjelasannya.
Baca juga: 10 Gejala Gagal Ginjal yang Pantang Disepelekan
Melansir Urology Health, gagal ginjal kronik adalah penyakit ginjal yang berlangsung lama sampai menurunkan fungsi ginjal secara signifikan.
Penderita gagal ginjal kronik acapkali tidak merasakan tanda gagal ginjal sampai fungsi ginjal menurun di bawah 20 persen.
Gejala gagal ginjal kronis saat fungsinya sudah jauh berkurang, antara lain:
Baca juga: 3 Penyebab Gagal Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Melansir Michigan Medical, penyakit gagal ginjal akut adalah kondisi saat ginjal tiba-tiba tidak berfungsi.
Gejala gagal ginjal akut biasanya mencerminkan penyebab mendasar penyakit, antara lain:
Sebagian kasus gagal ginjal akut diketahui saat hasil pemeriksaan kadar kreatinin dan nitrogen urea darah pasien meningkat.
Tes ultrasonografi ginjal juga bisa digunakan untuk mendeteksi dengan pasti apakah penyakit gagal ginjal termasuk jenis kronik atau akut.
Baca juga: Apakah Penyakit Gagal Ginjal Bisa Sembuh?
Penyebab gagal ginjal kronik dan akut sangat berbeda. Gagal ginjal kronik biasanya disebabkan komplikasi penyakit yang lambat laun menurunkan fungsi ginjal.
Beberapa penyebab gagal ginjal kronik yang membuat ginjal tidak berfungsi, di antaranya:
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Gagal Ginjal
Sedangkan gagal ginjal akut biasanya disebabkan kondisi atau kebiasaan yang merusak ginjal.
Beberapa penyebab gagal ginjal akut, antara lain:
Penyakit gagal ginjal akut memiliki peluang sembuh lebih besar ketimbang gagal ginjal kronik.
Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal