Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Dalam Kanker Payudara pada Pria

Kompas.com - 02/06/2021, 09:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kanker payudara pada pria memang terbilang sangat jarang, tetapi biasanya akan ketahuan ketika stadiumnya sudah lanjut.

Dilansir dari sebuah studi berjudul “Male Breast Cancer”, di seluruh dunia kanker payudara pada pria menyumbang kurang dari 1 persen.

Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pria

Menurut American Cancer Society (ACS), diperkirakan 1 dari 833 pria yang berisiko terkena kanker jenis ini.

Meski demikian, pria perlu waspada dengan kanker ini.

Kanker payudara pada pria sering kali terlambat didiagnosis.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran pada pria sehingga sering kali terlambat mencari bantuan.

Akibatnya, sekitar 40 persen pria dengan kanker payudara biasanya diagnosis saat sudah stadium 3 atau 4.

Biasanya didiagnosis ketika penyakit telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Padahal, kanker payudara pada pria sebenarnya mudah dideteksi .

Pria memiliki sedikit jaringan payudara dibandingkan dengan wanita.

Kondisi ini dapat mempermudah pendeteksian benjolan kecil, tetapi juga berarti kanker memiliki lebih sedikit ruang untuk tumbuh di dalam payudara.

Akibatnya, bisa menyebar lebih cepat ke jaringan terdekat.

Baca juga: 5 Bahaya Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Gejala kanker payudara pada pria

Gejala yang mungkin timbul dari kanker payudara pria meliputi:

  • benjolan di salah satu payudara, yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit
  • retraksi puting, ulserasi, dan keluarnya cairan
  • kulit mengerut atau lesung pipit pada payudara
  • kemerahan atau kulit bersisik di payudara atau puting

Jika kanker menyebar, gejala tambahan mungkin termasuk:

  • pembengkakan di kelenjar getah bening, di dalam atau di dekat area ketiak
  • nyeri payudara
  • sakit tulang

Baca juga: 5 Faktor yang Memengaruhi Penyebaran Kanker Payudara

Faktor risiko

Ilustrasi kanker payudara pria Ilustrasi kanker payudara pria

Dilansir dari Healthline, meskipun kanker payudara jarang terjadi pada pria, penting untuk mengetahui apakah seseorang berisiko. Risiko kanker payudara pria meliputi hal-hal berikut.

  • Usia: Tidak peduli pria atau wanita, seseorang berisiko terkena kanker payudara seiring bertambahnya usia. Usia rata-rata pria didiagnosis kanker payudara pada usia 68 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk usia yang lainnya.
  • Gen: Kanker biasanya diturunkan oleh gen. Jika seorang laki-laki didiagnosis kanker payudara, biasanya keturunannya pun berisiko terkena penyakit ini.
  • Penambahan berat badan: Jaringan lemak melepaskan hormon estrogen wanita. Estrogen merangsang pertumbuhan kanker payudara. Semakin seorang laki-laki kelebihan berat badan, semakin banyak hormon yang dihasilkan.
  • Paparan hormon: Seorang pria akan berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara jika mengonsumsi obat berbasis hormon (misalnya, untuk mengobati kanker prostat), atau jika terpapar estrogen melalui makanan, pestisida, atau produk lain.
  • Sindrom Klinefelter: Kondisi ini menyebabkan pria dilahirkan dengan salinan ekstra kromosom X. Biasanya, pria memiliki satu kromosom X dan satu Y (XY). Pada sindrom Klinefelter, mereka memiliki dua salinan kromosom X selain kromosom Y (XXY). Pria dengan kondisi ini memiliki testis yang lebih kecil dari biasanya. Testis ini akan memproduksi lebih sedikit testosteron dan lebih banyak estrogen dari biasanya. Pria dengan sindrom Klinefelter berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
  • Penggunaan alkohol berat: Minum banyak alkohol dapat menyebabkan kadar estrogen dalam darah meningkat.
  • Penyakit hati: Sirosis dan penyakit lain yang merusak hati dapat menurunkan jumlah hormon pria dan meningkatkan jumlah estrogen dalam tubuh.
  • Pembedahan testis: Kerusakan pada testis dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Paparan radiasi: Radiasi terkait dengan kanker payudara. Jika menerima radiasi di dada untuk mengobati jenis kanker lain, seorang pria bisa berisiko lebih besar terkena kanker payudara.

Baca juga: Memahami Efek Kanker Payudara yang Telah Menyebar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau