KOMPAS.com - Seperti bagian tubuh lainnya, penis pria cenderung akan berubah seiring bertambahnya usia.
Perubahan ini bisa terjadi baik dalam hal penampilan, fungsi, maupun potensi gangguan kesehatan.
Untungnya, sebagian besar perubahan pada penis terkait usia terbilang normal dan tidak memerlukan perhatian medis.
Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari
Dalam banyak kasus, penis berubah karena kondisi yang memengaruhi seluruh tubuh, seperti sirkulasi berkurang, perubahan hormonal, perubahan sifat kulit, dan faktor lainnya.
Tetapi, ada gejala yang dapat memengaruhi fungsi seksual dan urine dari penis sampai pada titik di mana evaluasi medis mungkin diperlukan.
Dengan mengetahui perubahan apa saja yang mungkin akan terjadi pada penis Anda terkait usia, bisa membantu Anda untuk tidak terkejut atau terlalu khawatir.
Di mana, sejumlah masalah atau gangguan pada penis terkait usia dapat diobati, sementara yang lain dapat dicegah atau ditunda.
Setelah berhenti tumbuh dan matang, penis cenderung tidak akan banyak mengalami perubahan selama beberapa tahun ke depan. Kondisi ini biasanya terjadi saat pria sudah menginjak usia 20-an tahun.
Nah, ketika plak mulai menumpuk di arteri di seluruh tubuh dan kadar testosteron mulai menurun yang biasanya terjadi ketika pria menginjak usia 40-an, perubahan pada penis bisa menjadi jelas.
Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?
Ini yang akan terjadi pada penis ketika pria semakin tua:
1. Penampilan fisik
Penyusutan ukuran penis dapat terjadi seiring bertambahnya usia.
Kondisi ini biasanya tidak memengaruhi fungsi penis dan tidak perlu ditangani dengan perawatan medis kecuali jika seorang pria mengkhawatirkan fungsi penisnya.
Atrofi testis (penyusutan testis) juga merupakan bagian normal dari penuaan.
Dikombinasikan dengan hilangnya elastisitas kulit di seluruh tubuh dan efek gravitasi, skrotum dan penis bisa melorot dan terlihat lebih berkerut seiring bertambahnya usia.