Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Akan Terjadi pada Penis Ketika Pria Semakin Tua

Kompas.com - 13/06/2021, 19:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Seperti bagian tubuh lainnya, penis pria cenderung akan berubah seiring bertambahnya usia.

Perubahan ini bisa terjadi baik dalam hal penampilan, fungsi, maupun potensi gangguan kesehatan.

Untungnya, sebagian besar perubahan pada penis terkait usia terbilang normal dan tidak memerlukan perhatian medis.

Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari

Dalam banyak kasus, penis berubah karena kondisi yang memengaruhi seluruh tubuh, seperti sirkulasi berkurang, perubahan hormonal, perubahan sifat kulit, dan faktor lainnya.

Tetapi, ada gejala yang dapat memengaruhi fungsi seksual dan urine dari penis sampai pada titik di mana evaluasi medis mungkin diperlukan.

Dengan mengetahui perubahan apa saja yang mungkin akan terjadi pada penis Anda terkait usia, bisa membantu Anda untuk tidak terkejut atau terlalu khawatir.

Di mana, sejumlah masalah atau gangguan pada penis terkait usia dapat diobati, sementara yang lain dapat dicegah atau ditunda.

Perubahan pada penis ketika pria semakin tua

Setelah berhenti tumbuh dan matang, penis cenderung tidak akan banyak mengalami perubahan selama beberapa tahun ke depan. Kondisi ini biasanya terjadi saat pria sudah menginjak usia 20-an tahun.

Nah, ketika plak mulai menumpuk di arteri di seluruh tubuh dan kadar testosteron mulai menurun yang biasanya terjadi ketika pria menginjak usia 40-an, perubahan pada penis bisa menjadi jelas.

Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?

Ini yang akan terjadi pada penis ketika pria semakin tua:

1. Penampilan fisik

Penyusutan ukuran penis dapat terjadi seiring bertambahnya usia.

Kondisi ini biasanya tidak memengaruhi fungsi penis dan tidak perlu ditangani dengan perawatan medis kecuali jika seorang pria mengkhawatirkan fungsi penisnya.

Atrofi testis (penyusutan testis) juga merupakan bagian normal dari penuaan.

Dikombinasikan dengan hilangnya elastisitas kulit di seluruh tubuh dan efek gravitasi, skrotum dan penis bisa melorot dan terlihat lebih berkerut seiring bertambahnya usia.

Penurunan aliran darah juga dapat mencerahkan warna penis di kemudian hari.

2. Fungsi seksual

Seiring bertambahnya usia, seorang pria mungkin akan melihat perubahan fungsi seksual, terutama dalam frekuensi dan sifat ereksi.

Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini

Ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi cukup lama atau kejadian disfungsi ereksi lebih sering terjadi pada lansia.

Ketika semakin tua, seorang pria mungkin juga khawatir dengan persepsi bahwa ereksinya tidak sekuat saat masih muda, aspek lain dari disfungsi ereksi.

Penis juga cenderung menjadi kurang sensitif setelah pria menjadi lebih tua. Itu berarti seorang pria mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan lebih banyak rangsangan untuk menjadi terangsang daripada beberapa tahun yang lalu.

Terkadang, orgasme yang dialami juga terasa kurang memuaskan.
Seiring bertambahnya usia, pembesaran prostat secara alami dapat mengurangi volume air mani, membuat seorang pria merasa bahwa dirinya tidak sekuat dulu.

Menurut sebuah penelitian di International Journal of Impotence Research, peluang pria untuk mengalami penyakit yang membuat penis bengkok saat ereksi atau Peyronie meningkat ketika mencapai usia 50-an. Tetapi penyakit Peyronie ini dapat terjadi pada hampir semua usia.

3. Perubahan kebiasaan kencing

Seiring bertambahnya usia, prostat yang tumbuh dapat menekan kandung kemih dan uretra pria. 

Karena kondisi ini, seorang pria mungkin menjadi harus buang air kecil lebih sering, namun alirannya lebih lemah dengan lebih sedikit urine yang dikeluarkan.

Baca juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Sulit Hamil?

4. Gejala kondisi medis

Kondisi medis yang memengaruhi penis mungkin menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.

Seorang pria mungkin mengalami rasa sakit saat buang air kecil atau saat mengalami ereksi, yang keduanya dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi medis kronis atau sementara.

Lesi atau ruam pada penis bisa menjadi tanda infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Demikian juga, munculnya bintik-bintik gelap pada penis bisa menjadi melanosis penis yang tidak berbahaya atau dalam kasus yang lebih jarang, bisa jadi tanda-tanda kanker penis.

5. Risiko kanker prostat

Kanker protstat adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada penis selain kanker kulit.

Jika tidak diobati, kanker prostat dapat menyebabkan perubahan pada:

  • Penampilan penis
  • Buang air kecil
  • Fungsi seksual

Ketika berusia lebih dari 50 tahun, seorang pria sebaiknya harus mengunjungi dokter setidaknya setahun sekali untuk pemeriksaan kanker prostat.

Baca juga: 8 Gejala Penyakit Menular Seksual yang Paling Umum Terjadi

Seorang pria dapat mempertimbangkan untuk memulai pemeriksaan ini lebih awal jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat atau faktor risiko lainnya.

6. Risiko kanker penis

Kanker penis adalah komplikasi langka yang hampir secara eksklusif terjadi pada orang tua dengan penis yang tidak disunat.

Gejala awal umum kanker penis yang baik diwaspadai antara lain yakni:

  • Kulup tidak bisa ditarik kembali ke batang penis
  • Kulup terasa tersangkut di tempatnya
  • Sakit atau lesi muncul di kulup atau glans penis atau kepala penis

Seorang pria sebaiknya segera pergi temui dokter mengalami kondisi di atas.

Peyebab penis berubah ketika pria semakin tua

Mengapa penuaan bisa menyebabkan banyak perubahan pada penis? Ini sering merupakan akibat dari penuaan normal dengan sebagian besar disebabkan oleh:

  • Berkurangnya aliran darah yang disebabkan oleh penumpukan plak di arteri dan hilangnya elastisitas pembuluh darah di seluruh tubuh seiring bertambahnya usia
  • Hilangnya sel otot polos di penis yang sebagian besar digantikan oleh sel kolagen, menurut penelitian di Arab Journal of Urology 
  • Penurunan kadar testosteron, yakni hormon yang mendorong hasrat seksual, suasana hati yang positif, dan banyak fungsi tubuh

Nyeri tajam dan kronis pada penis pria dapat mengindikasikan masalah yang memerlukan perhatian medis.

Jika rasa sakit terjadi saat buang air kecil, penyebabnya mungkin termasuk:

  • Infeksi
  • Batu ginjal atau kandung kemih
  • Penyakit menular seksual atau infeksi menular seksual
  • Kanker penis
  • Priapisme (ereksi yang berlangsung 4 jam atau lebih)

Penyakit Peyronie, yang menyebabkan penis bengkok biasanya berkembang setelah bertahun-tahun penumpukan jaringan parut akibat hubungan seks yang kasar, cedera olahraga, atau kecelakaan lain yang dapat menyebabkan penis sedikit menekuk.

Baca juga: 14 Penyebab Penis Keluar Darah yang Perlu Diwaspadai

Apakah pria akan berhenti ejakulasi ketika tua?

Jumlah ejakulasi cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.

Tetapi jika seorang pria melihat perubahan mendadak, terutama pada tekstur, warna, dan jumlah ejakulasi yang keluar selama satu kali ejakulasi, lebih baik segera bicarakan dengan dokter.

Pasalnya, perubahan ejakulasi tersebut terjadi secara bertahap dan merupakan akibat dari penuaan.

Perubahan lain yang mungkin dilihat seiring bertambahnya usia pada pria adalah hematospermia. Kondisi ini terjadi ketika air mani diwarnai dengan darah dan berwarna kemerahan.

Kondisi ini bisa mengindikasikan peradangan atau infeksi pada prostat (prostatitis). Prostatis relatif umum terjadi seiring bertambahnya usia.

Jika seorang pria tidak lagi dapat mencapai ereksi atau menjadi terangsang secara seksual, maka ejakulasi juga tidak mungkin lagi.

Namun dengan pengobatan disfungsi ereksi, kemampuan ejakulasi di usia lanjut masih memungkinkan bagi kebanyakan orang.

Baca juga: 8 Penyebab Testis Gatal, Bisa Jadi Gejala Penyakit Menular Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com