KOMPAS.com - Telinga berdenging bukanlah suatu penyakit, melainkan kondisi yang menunjukkan gejala masalah kesehatan tertentu.
Melansir WebMD, telinga berdenging acapkali membuat pengidapnya mendengar suara dering, dengung, desis, kicau, atau suara tak nyaman dari dalam telinga.
Kondisi tersebut biasanya semakin kentara di malam hari, saat kondisi sekitar lebih tenang.
Baca juga: Menahan Bersin Bisa Rusak Gendang Telinga, Bagaimana Baiknya?
Masalah kesehatan ini dalam dunia kesehatan dikenal dengan istilah tinnitus. Berikut beberapa kemungkinan penyebab telinga berdenging bisa jadi gejala penyakit apa saja:
Melansir laman resmi American Tinnitus Association, telinga berdenging biasanya merupakan tanpa penyakit gangguan pendengaran.
Gangguan pendengaran akan muncul seiring bertambahnya usia, biasanya dialami lansia di atas 60 tahun.
Telinga berdenging yang dirasakan kalangan lansia biasanya muncul di kanan dan kiri atau kedua telinga.
Pada kalangan yang lebih muda, gangguan pendengaran bisa terjadi lantaran efek suara bising yang sangat kencang seperti deru mesin atau konser musik.
Biasanya, telinga berdengung karena gangguan pendengaran akibat suara bising hanya muncul di salah satu kuping.
Telinga berdenging juga dapat menjadi tanda saluran telinga bagian dalam atau tengah tersumbat.
Sumbatan tersebut bisa berasal dari penumpukan kotoran telinga, kuping kemasukan benda asing, dll.
Di banyak kasus, telinga berdenging biasanya bisa sembuh setelah sumbatan di saluran telinga dibersihkan.
Baca juga: Cara Membersihkan Telinga yang Aman
Di beberapa kasus setelah kecelakaan, telinga berdenging bisa jadi gejala cedera kepala, leher, dan otak.
Cedera parah pada bagian kepala, leher, dan otak bisa menyebabkan gangguan saraf, aliran darah, dan otot. Termasuk memicu telinga berdenging.
Biasanya, orang yang cedera kepala dan leher merasakan telinganya berdenging seperti mendengar suara dengan volume tinggi.