KOMPAS.com - Stres dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Selain itu, stres juga dapat menyebabkan perubahan perilaku.
Pada beberapa orang, stres dapat menyebabkan perubahan berat badan.
Setiap orang mengalami stres dari waktu ke waktu.
Pekerjaan, keuangan, hubungan, dan perubahan hidup semuanya dapat menyebabkan stres.
Stres memengaruhi banyak proses tubuh, bahkan kadang-kadang juga dapat menyebabkan perubahan dalam kebiasaan makan seseorang.
Baca juga: 5 Manfaat Meditasi Pernapasan, Cocok untuk Usir Stres Dikala Pandemi
Mereka mungkin mulai makan berlebihan atau mengalami kehilangan nafsu makan.
Lalu, bagaimana stres menyebabkan hal itu terjadi?
Melansir dari Medical News Today, pada dasarnya stres dapat memengaruhi hampir setiap area tubuh.
Beberapa efek yang dimilikinya pada sistem dan proses tubuh dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan berbagai cara
Berikut beberapa kaitan antara stres dan penurunan berat badan.
Stres dan pilihan makanan yang buruk sebagai akibat dari stres dapat berkontribusi pada peradangan yang meluas dan penurunan berat badan.
Peradangan ini dapat menyebabkan aktivasi saraf vagus yang memengaruhi cara usus memproses dan memetabolisme makanan.
Ketika tubuh sedang stres, sistem saraf simpatik memicu pelepasan epinefrin, juga disebut adrenalin, dari kelenjar adrenal.
Aliran epinefrin mengaktifkan respons melawan-atau-lari tubuh, yang mempersiapkan seseorang untuk melarikan diri atau melawan ancaman yang akan datang.