KOMPAS.com – Ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung.
Setiap orang tentu ingin terus memiliki jantung yang sehat.
Tapi pada kenyataannya, kasus penyakit jantung masih menjadi momok di sejumlah negara.
Baca juga: 5 Minuman yang Baik untuk Kesehatan Jantung
Kabar baiknya adalah bahwa beberapa kebiasaan sederhana sehari-hari bisa membuat perbedaan besar dalam mencegah terjadinya gangguan pada organ vital ini.
Berikut ini adalah kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung dan cara menghindarinya:
1. Menonton televisi
Dilansir dari Health, duduk berjam-jam bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, bahkan jika Anda berolahraga secara teratur.
"Olahraga intermiten (tempo pendek) tidak mengimbangi waktu Anda duduk," kata Harmony R. Reynolds, MD, direktur asosiasi Pusat Penelitian Klinis Kardiovaskular di NYU Langone Medical Center, di New York City.
Mengapa bisa demikian? Pasalnya, kurangnya gerakan dapat memengaruhi kadar lemak dan gula darah.
Dr. Reynolds menyarankan Anda untuk berjalan-jalan secara berkala.
Jika Anda harus bekerja di tempat duduk dalam waktu lama, coba ambil waktu secara berkala untuk berdiri dan berjalan di sekitaran.
Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?
2. Membiarkan kebencian dan depresi tidak terkendali
Apakah Anda merasa stres, memiliki kebencian, atau mengalami depresi? Ketahuilah bahwa kondisi ini bisa membebani jantung Anda.
Meskipun setiap orang terkadang merasakan hal ini, cara Anda menangani emosi ini dapat memengaruhi kesehatan jantung Anda.
“Mereka yang cenderung menginternalisasi stres berada dalam bahaya yang lebih besar. Penelitian telah menunjukkan manfaat dari tawa dan dukungan sosial,” kata Dr. Reynolds.
Dia meyakini berbincang dengan keluarga, teman terdekat, atau psikolog akan sangat bisa membantu dalam mengatasi stres, masalah kebencian, maupun depresi.
3. Mengabaikan dengkuran
Lebih dari gangguan kecil, mendengkur bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius, seperti sleep apnea obstruktif.
Gangguan yang ditandai dengan pernapasan terganggu saat tidur ini bisa menyebabkan tekanan darah naik signifikan.
Baca juga: 6 Gejala Sleep Apnea yang Sering Tak Disadari
Sleep apnea diketahui merupakan kondisi yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko lebih tinggi mengalami sleep apnea ini.
Meski begitu, orang-orang dengan badan kurus tetap saja juga bisa mengalaminya.
Jika Anda mendengkur dan sering terbangun dengan perasaan lelah, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter Anda.
“Ada beberapa cara mudah yang bisa disarankan dokter untuk membantu Anda mengendalikan sleep apnea,” kata Robert Ostfeld, MD, ahli jantung dan direktur kardiologi preventif di Montefiore Health System, di New York City.
4. Tidak melakukan flossing
Ada hubungan kuat antara penyakit gusi dan penyakit jantung.
Jika Anda tidak melakukan flossing (membersihkan gigi dengan benang), plak yang lengket dan sarat bakteri bisa menumpuk seiring waktu.
Kondisi ini pada giliranya dapat menyebabkan penyakit gusi. Alasanya adalah bahwa bakteri ini bisa memicu peradangan dalam tubuh.
“Peradangan mempromosikan semua aspek dari aterosklerosis,” kata Dr. Ostfeld.
Di sisi lain, mengobati penyakit gusi akan dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Plak Gigi Secara Alami
5. Menarik diri dari dunia luar
Adalah hal yang normal pada hari-hari tertentu, manusia lain bisa tampak menjengkelkan atau situasi luar terasa begitu memuakkan, sehingga membuat kita ingin mengasingkan diri.