Minum obat memang tidak menyenangkan.
Obat-obatan juga bisa memiliki efek samping.
Tapi, Anda tak boleh tiba-tiba tak lagi mengonsumsi obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter.
Hal ini bisa terjadi jika Anda merasa sudah baik-baik saja.
"Tekanan darah tinggi disebut sebagai silent killer karena Anda tidak merasakannya. Mengatakan Anda merasa baik-baik saja bukanlah pembenaran untuk menghentikan konsumsi obat untuk kondisi ini," jelas Dr. Ostfeld.
Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung?
13. Jarang megonsumsi buah dan sayuran
"Diet yang paling menyehatkan jantung adalah pola makan nabati," kata Dr. Ostfeld.
Itu berarti Anda perlu secara rutin mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, susu rendah lemak, dan protein, serta meminimalkan makanan cepat saji.
Penelitian telah menemukan bahwa orang yang makan lebih dari lima porsi buah dan sayuran sehari memiliki risiko sekitar 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dan stroke dibandingkan orang yang makan kurang dari tiga porsi per hari.
14. Mengabaikan gejala fisik
Jika Anda biasa menaiki tiga anak tangga tanpa masalah, tetapi tiba-tiba Anda merasakan sesak napas atau tekanan dada setelah melakukannya, sebaiknya segera menghubungi dokter sekarang.
Jangan pernah berasumsi hal itu terjadi karena Anda tidak bugar.
Dokter mengatakan semakin cepat Anda mendapatkan perawatan, maka kian kecil kemungkinan Anda mengalami kerusakan permanen pada otot jantung Anda.
Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Stroke?
15. Konsumsi garam berlebihan
Semakin banyak garam yang Anda konsumsi, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi seperti diketahui adalah faktor risiko utama untuk stroke, gagal ginjal, dan serangan jantung.
“Jauhi junk food, baca label kandungan natrium dalam kemasan untuk mengontrol asupan garam Anda,” saran Dr. Ostfeld.
Sebagian besar dari kita harus menjaga asupan natrium di bawah 2.300 miligram sehari.
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau sudah berumur di atas 50 tahun, sebaiknya kurangi asupan natriu menjadi 1.500 miligram per hari.
Baca juga: 8 Bahaya Konsumsi Garam Berlebihan
16. Makan kalori kosong
Makanan tinggi gula, lemak, dan minyak dapat menghasilkan kalori tanpa banyak nutrisi yang bisa digunakan tubuh.
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet penuh kalori kosong bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
Jadi, carilah makanan padat nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, makanan laut, telur, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Daging dan unggas tanpa lemak, bersama dengan susu bebas lemak dan rendah lemak juga bisa menjadi pilihan yang baik.
17. Merokok atau hidup dengan perokok
Melansir Health Grades, bahkan hanya sesekali merokok sudah bisa membahayakan hampir semua organ tubuh Anda, termasuk jantung Anda.
Bahan kimia dalam rokok bisa merusak fungsi sistem kardiovaskular Anda yang meningkatkan risiko aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penyakit di mana zat lilin yang disebut plak menumpuk di arteri Anda, menyebabkannya menyempit dan mengeras.
Hal ini diketahui bisa menyebabkan penyakit jantung koroner yang seringkali berakhir dengan serangan jantung dan kematian.
Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik
Ketahuilah bahwa tidak peduli berapa lama Anda telah merokok, berhenti akan bermanfaat bagi jantung Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.