Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Penderita TBC Mendapatkan Vaksinasi Covid-19?

Kompas.com - 05/01/2022, 07:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memutus mata rantai persebaran virus corona baru yang menyebabkan Covid-19.

Vaksinasi masih terus digalakkan oleh pemerintah sampai saat ini.

Namun, memang tidak semua orang bisa menerima vaksinasi karena kondisi kesehatan tertentu yang dimilikinya, salah satunya adalah pasien Tuberkolusis (TBC).

Tidak semua pasien TBC bisa menerima vaksinasi Covid-19.

Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh pasien.

Bolehkah pasien TBC mendapatkan vaksin Covid-19?

Melalui wawancara tertulis dalam acara Asia-Pacific Tuberculosis Forum 2021 yang diselenggarakan oleh Johnson & Johnson, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid pun memberikan pemaparan mengenai kaitan antara TBC dan Covid-19.

Baca juga: Kenapa Vaksin Covid-19 Penting untuk Orang Dewasa maupun Anak-anak?

Dalam kesempatan tersebut, Nadia menjelaskan bahwa pasien TBC bisa mendapatkan vaksinasi minimal setelah 2 minggu pertama pasien mendapatkan obat anti TBC (OAT).

Akan tetapi, apabila kondisi pasien menurun meski sudah mengonsumsi OAT, vaksinasi akan ditunda sampai kondisi pasien membaik.

"Apabila pasien TBC memiliki kondisi kurang baik seperti daya tahan tubuh menurun atau memiliki efek samping ketika mengonsumsi Obat Anti TBC (OAT), maka pemberian vaksin ditunda terlebih dahulu hingga pasien dapat dipastikan dalam kondisi baik," ujar Nadia.

Ia juga mengimbau pasien TBC untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum dan sesudah vaksinasi Covid-19.

Hal ini dilakukan agar pasien terus mendapatkan pemantauan terkait kondisinya. 

Perbedaan gejala TBC dan Covid-19

Lebih lanjut, Nadia menjelaskan bahwa TBC dan Covid-19 pada dasarnya sama-sama menular melalui droplet dan udara.

Selain itu, penyakit ini sama-sama menyerang bagian paru-paru.

Meski demikian, ada dua perbedaan mendasar di antara dua penyakit tersebut, yakni terkait dengan masa inkubasinya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sebabkan Sakit Kepala, Begini Cara Mengatasinya

"Jika Covid-19 menunjukkan masa inkubasi yang relatif singkat, 0-14 hari, TBC bisa menjadi laten/dormant, atau tidur di dalam tubuh seseorang, untuk nanti bangkit dalam rentang waktu yang lama, khususnya ketika daya tahan tubuh seseorang sedang lemah," paparnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau