KOMPAS.com - Air ketuban memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin dalan rahim ibu.
Mengutip buku "Tanya Jawab Lengkap: Kehamilan Bermasalah" (2016) oleh Irmawati, SSi, Apt, air ketuban berfungsi untuk melindungi janin dari benturan dan guncangan, sehingga aman selama berada di dalam rahim.
Air ketuban juga akan memberikan ruang gerak bagi janin, sehingga dapat bergerak dengan leluasa di dalam rahim ibu.
Selain itu, air ketuban dapat menjaga suhu rahim agar tetap stabil dan hangat, sehingga janin merasa nyaman dan hangat.
Baca juga: Ketuban Pecah Dini: Penyebab, Tanda, Penanganan, dan Cara Mencegah
Di samping itu, air ketuban dapat membantu perkembangan jaringan paru-paru.
Mengutip Verywell Health, janin berusia 34 minggu dalam rahim ibu hamil dikelilingi oleh air ketuban sekitar 800 ml.
Pada kehamilan berusia 40 minggu, air ketuban menyusut menjadi 600 ml.
Mengutip Medical News Today, tingkat air ketuban menurun saat kelahiran semakin dekat.
Namun, ibu hamil dapat mengalami kadar air ketuban kurang dari normal.
Baca juga: Kapan Janin Bisa Mendengar Suara?
Mengutip buku "Tanya Jawab Lengkap: Kehamilan Bermasalah" (2016) oleh Irmawati, SSi, Apt, jika kadar air ketuban kurang dari normal, sejumlah masalah dapat terjadi pada janin meliputi:
Air ketuban yang cukup dapat membuat janin bergerak dengan bebas. Sebaliknya, air ketuban yang kurang dari normal akan membatasi gerakan janin dalam rahim ibu.
Air ketuban yang kurang dari normal dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.
Sebab pada fase tertentu, janin akan belajar mengisap dan minuman dari cairan ketuban tersebut.
Air ketuban yang kurang dari normal menjadi kuang berfungsi untuk melindungi janin dari guncangan atau cedera perut.
Sehingga, apabila air ketuban sedikit dan terjadi cedera pada perut, janin pun akan lebih rentan untuk cedera.
Baca juga: Perkembangan Otak Janin Dimulai pada Usia Berapa?