KOMPAS.com - Penyakit dengue atau istilah lamanya demam berdarah (DBD) memiliki gejala yang nampak ringan, tetapi bisa berbahaya.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.0107/Menkes/4636/2021 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue Anak dan Remaja, istilah demam dengue dan demam berdarah sudah tidak ditinggalkan.
Penyakit demam mendadak tinggi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, disebut dengue.
Baca juga: Ciri-ciri Demam Berdarah Dengue pada Bayi, Beda dari Orang Dewasa
Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, Ikatan Dokter Anak Indonesia mengatakan bahwa demam adalah gejala dengue yang paling umum.
"Dengue memiliki demam khas yang mendadak tinggi, dimulai dari nol hari. Karenanya, dokter selalu tanya kapan mulai demam," ujar Dr. dr. Anggraini dalam zoom "Media Briefing Waspada dan Lebih Pintar Mengantisipasi Penularan Dengue".
Demam tinggi pada dengue bisa mencapai kisaran 40 Celcius.
Sementara, rentang gejala demam antara 2-7 hari dan kecenderungan sulit diturun, meski telah menggunakan obat penurun panas (acetaminophen/parasetamol).
Namun, demam ini bisa turun drastis dalam waktu singkat sekitar 24-48 jam pada hari ke 4-5, dengan suhu berada pada tingkat normal atau di bawah normal.
"Saat demam mulai turun di situlah fase kritisnya terjadi," ucap Dr. dr. Anggraini.
Kondisi ini disebut fase kritis karena penderita dengue berisiko mengalami perembesan plasma ke pembuluh darah.
"Perembesan plasma bisa menumpuk di organ, seperti paru-paru, perut, sehingga bengkak dan bisa membutuhkan bantuan napas," ujarnya.
Baca juga: 3 Cara Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD)
Seseorang yang mengalami fase kritis dengue bisa menunjukkan tanda bahaya lainnya yang bisa dikenali berupa:
Ketika tanda bahaya tersebut muncul, direkomendasikan untuk segera melakukan rawat inap di rumah sakit.
Ketika fase kritis terjadi bisa muncul potensi komplikasi, meliputi:
Baca juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Penularan, dan Penanganan
"Risiko kematian bisa 50:50. Jadi, jangan salah sangka ketika demam turun itu aman," pungkas Dr. dr. Anggraini tentang gejala khas pada penderita dengue.
Ia menyarankan agar penanganan kasus dengue tidak terlambat, seseorang dianjurkan melakukan pemeriksaan darah segera ketika gejala demam diikuti 2 kriteria dari berikut:
Pemerikasaan darah untuk mengukur kadar sel darah merah dan sel darah putih.
Kondisinya parah, jika:
Setelah melalui fase kritis, dibutuhkan waktu pemulihan setidaknya 2-4 hari kemudian, dengan pencapaian klinis utama dari pasien meliputi:
Baca juga: Gejala Demam Berdarah Dengue atau DBD pada Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.