KOMPAS.com - Cuaca tak menentu yang terkadang sangat panas sepanjang hari, tiba-tiba hujan deras, angin kencang, kemudian dingin membuat sebagian orang gampang sakit.
Terutama jika daya tahan tubuh sedang menurun atau kurang prima. Kondisi ini bisa membuat orang rentan terkena infeksi, batuk, pilek, asma, alergi kumat, dan sebagainya.
Dilansir dari laman resmi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, cuaca tak menentu bisa membuat tubuh kerepotan menyesuaikan diri dengan perubahan suhu dalam waktu cepat.
Baca juga: 8 Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
Selain itu, perubahan cuaca tiba-tiba bisa menurunkan kualitas udara yang dihirup sehari-hari. Ketika cuaca kering dan panas, kondisi udara jadi cenderung berdebu dan kotor.
Sementara ketika hujan turun tiba-tiba setelah cuaca panas, air jadi rentan menjadi tempat berbiak mikroorganisme jahat.
Agar tak gampang sakit saat cuaca tak menentu, simak beberapa cara meningkatkan daya tahan tubuh berikut ini.
Terdapat sederet cara meningkatkan daya tahan tubuh di tengah kondisi cuaca tidak menentu. Berikut beberapa di antaranya:
Dilansir dari Healthline, tidur berkualitas dengan kuantitas yang cukup setiap malam penting untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Lamanya waktu tidur berkualitas yang baik untuk orang dewasa yakni tujuh jam di malam hari, remaja butuh sekitar delapan sampai 10 jam, sedangkan bayi dan anak-anak perlu 14 jam.
Upayakan untuk tidur cukup setiap malam. Caranya dengan membuat kamar tidur senyaman mugkin, tidur dengan kondisi kamar gelap, tidak mengakses gawai minimal satu jam sebelum tidur.
Buah dan sayur, terutama yang berwarna cerah, banyak mengandung antioksidan yang penting untuk membantu tubuh melawan penyakit.
Selain itu, serat dalam buah dan sayur bisa memberi makanan bakteri baik di usus. Keberadaan bakteri baik yang terjaga di perut bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah patogen masuk ke tubuh.
Makanlah buah dan sayur setidaknya lima porsi setiap hari. Upayakan di setiap sesi makan sudah ada buah dan sayur. Selain itu, ganti camilan makanan ringan dengan buah atau sayur.
Baca juga: DBD Merebak Dampak Perubahan Iklim, Kok Bisa?
Protein penting untuk proses perbaikan jaringan yang rusak. Tapi, pilih jenis yang berkualitas seperti lemak sehat.
Gantikan lemak jahat dan trans yang dikonsumsi dengan lemak sehat seperti minyak zaitun, ikan laut, tiram, biji chia, atan kacang-kacangan.