KOMPAS.com - Sperma merupakan jenis cairan yang dikeluarkan oleh pria ketika ejakulasi.
Sperma keluar bersama air mani dan berfungsi untuk membuahi sel telur sehingga terjadi kehamilan.
Menurut WebMD, sperma memiliki banyak kandungan, mulai dari kalsium, glukosa, magnesium, protein, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Healthline, kandungan yang dimiliki oleh sperma akan sangat menentukan bau dari sperma itu sendiri.
Namun, bau sperma yang seperti apa yang bisa dikatakan normal? Berikut penjelasannya.
Baca juga: 4 Warna Sperma dan Artinya bagi Kesehatan Anda
Sperma ternyata memiliki bau yang berbeda-beda, mulai dari berbau seperti amonia, amis, hinga manis.
Melansir Healthline, ada banyak faktor yang akan menentukan bau dari sperma yang dikeluarkan, seperti pola makan, kebersihan, dan kehidupan seksual.
Tidak hanya itu saja, infeksi bakteri ternyata juga akan berpengaruh pada bau sperma seseorang.
Medical News Today menjelaskan bahwa sperma yang normal tidak memiliki bau yang menyengat.
Hal ini dibuktikan dengan dengan nilai pH yang dimiliki yaitu dari 7.2 hingga 7.8 yang lebih rendah dari air laut dan setara dengan pH darah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli dari Universitas Oslo pada International Journal of Andrology yang terbit di tahun 1998, kandungan pH sperma yang berkisar antara 7.2 dan 8.0 merupakan kandungan pH normal atau bisa dikatakan sehat.
Dengan kata lain, sperma yang memiliki bau seperti amonia, cairan pemutih, atau cairan lain yang mengandung alkalin sebenarnya bisa dikatakan normal.
Menurut Healthline, sperma yang memiliki bau amonia atau seperti cairan pemutih memiliki beberapa kandungan, yaitu:
Baca juga: Merokok Rusak Sperma dan Pengaruhi Kesuburan, Kok Bisa?
Sperma yang berbau amis atau busuk bisa dikategorikan tidak normal.
Healthline menjelaskan bahwa bau yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh makanan tertentu, seperti daging, bawang, atau asparagus.
Tidak hanya itu saja, konsumsi alkohol dan kafein bisa membuat sperma memiliki bau yang lebih tajam.
Sperma yang berbau bisa hilang ketika konsumsi makanan tersebut dikurangi sehingga bau sperma bisa normal kembali dalam beberapa hari.
Namun jika baunya masih ada, bisa jadi merupakan tanda dari adanya penyakit menular seksual, seperti yang disebutkan oleh Healthline berikut: