KOMPAS.com - Obat apa saja yang Anda konsumsi? Mungkin Anda perlu lebih memperhatikannya, terutama penderita diabetes.
Sejumlah obat dapat menjadi pemicu gula darah Anda naik, sebagai bentuk efek sampingnya.
Mengutip Kementerian Kesehatan, normalnya kadar gula darah sewaktu (GDS)/tanpa puasa kurang dari 200 mg/dl, lalu gula darah puasa (GDP) kurang dari 126 mg/dl.
Jika lebih dari itu, Anda memiliki gula darah tinggi yang menjadi penyebab diabetes.
Baca juga: 10 Ciri-ciri Gula Darah Naik Tidak Terkontrol
Mengutip Everyday Health, berikut sejumlah obat yang memiliki efek samping meningkat gula darah tinggi:
Kortikosteroid merupakan obat penurun peradangan yang biasa digunakan untuk:
Kortikosteroid yang digunakan dalam inhaler atau krim kulit cenderung tidak memengaruhi glukosa darah karena itu tidak memasuki aliran darah dalam jumlah yang cukup besar.
Sementara jika obat disuntikkan atau dicerna melalui mulut, dapat secara signifikan meningkatkan glukosa darah.
“Jika hanya pengobatan jangka pendek, efeknya tidak akan terlalu lama dan mungkin tidak banyak mempengaruhi," kata Timothy In-Chhu Hsieh, kepala endokrinologis di Kaiser Permanente West Los Angeles Medical Center di California.
Namun, jika digunakan selama beberapa hari atau minggu, maka kadar gula darah bisa naik dan menjadi masalah yang signifikan.
Sehingga, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan obat yang tepat dengan efek samping minimal.
Baca juga: Apa yang Perlu Dilakukan Saat Gula Darah Tinggi?
Beta-blocker merupakan obat penurun tekanan darah.
Sehingga, umum untuk mengobati kondisi medis, seperti detak jantung tidak teratur, kecemasan, dan semacamnya.
Namun, obat ini memiliki efek samping yang bisa meningkatkan gula darah Anda.
Beberapa jenis beta-blocker memiliki efek samping peningkat gula darah lebih kecil, tetapi umumnya harganya lebih mahal.