Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Pertama untuk Anak Mimisan yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 16/11/2022, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Mimisan sering terjadi pada anak-anak, sehingga penting untuk orangtua tahu cara memberikan pertolongan pertama.

Mengutip Kids Health, mimisan pada anak umumnya bukan kondisi yang serius dan bisa berhenti sendiri dengan perawatan di rumah.

Mimisan pada anak sering terjadi saat udara sangat dingin atau panas, di mana selaput lendir menjadi kering.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Pilek yang Harus Diketahui Orangtua

Langkah praktis pertolongan pertama

Mengutip Healthy Children, hal pertama yang harus diperhatikan orangtua saat mendapatkan anak mimisan adalah berusaha tenang.

Anak Anda bisa menangkap isyarat emosional Anda.

Hindari menunjukkan sikap panik Anda di depan anak karena itu bisa membuatnya lebih khawatir, kesal, atau rewel.

Kemudian mengutip Mayo Clinic, lakukanlah beberapa langkah pertolongan pertama berikut:

Duduk tegak dan condong ke depan

Dengan tetap duduk tegak, bisa mengurangi tekanan darah di pembuluh darah hidung anak. Ini mencegah pendarahan lebih lanjut.

Duduk menjorok ke depan akan membantu anak mimisan menghindari menelan darah, yang dapat mengiritasi perutnya.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Batuk yang Perlu Diketahui Orangtua


Jepit hidung

Minta anak mimisan untuk menjepit bagian lunak hidungnya dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk setidaknya selama 10-15 menit.

Sementara itu, pandu anak mimisan ini bernafas melalui mulutnya.

Menjepit hidung akan mengirimkan tekanan ke titik pendarahan pada septum hidung dan sering kali bisa menghentikan aliran darah.

Jika mimisan anak masih berlanjut setelah 10-15 menit, ulangi cara ini selama 10 sampai 15 menit lagi.

Hindari mengorek, membuang ingus, dan membungkuk

Anda sebagai orangtua perlu mengarahkan anak mimisan untuk tidak mengorek, membuang ingus, dan membungkuk selama beberapa jam.

Ini diperlukan untuk menghindari terjadinya pendarahan lagi.

Hembuskan dengan lembut udara dari hidung

Setelah mimisan anak sudah berhentu, bimbing ia menghembuskan udara melalui hidung untuk membersihkannya dari darah yang menggumpal.

Kemudian, semprotkan kedua sisi hidung Anda dengan dekongestan hidung yang mengandung oxymetazoline (Afrin).

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Sakit Tenggorokan yang Perlu Diketahui

Kapan perlu hubungi dokter?

Mengutip Healthy Children, Anda perlu menghubungi dokter, jika anak mimisan menunjukkan tanda berikut:

  • Pucat, berkeringat, atau tidak merespons Anda orang sekitarnya
  • Anak kehilangan banyak darah
  • Anak mengeluarkan darah dari mulut atau memuntahkan darah berwarna coklat yang terlihat seperti bubuk kopi
  • Anak mimisan setelah mengalami benturan, pukulan, atau cedera pa bagian kepala mana pun.

Bila perlu ke dokter, anak mimisan akan dirujuk ke dokter spesialis otolaringologi anak (THT).

Jika anak mimisan berlangsung lebih dari 8-10 menit secara rutin, dokter anak mungkin akan menguji kelainan pembekuan darah.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Bayi Diare yang Perlu Diketahui Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau