Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kapan Masa Ovulasi dan Tandanya untuk Mendukung Program Hamil

Kompas.com - 21/11/2022, 23:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kehamilan adalah sesuatu yang dinantikan oleh banyak pasangan.

Namun sayangnya, kehamilan tidak bisa secara mudah terjadi setelah melakukan hubungan seksual.

Ada banyak faktor yang memengaruhi berhasil atau tidaknya pembuahan sel telur oleh sperma dan salah satunya adalah masa ovulasi.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Perlu Membatasi Konsumsi Kafein pada Ibu Hamil

Ketahui kapan masa ovulasi dan tandanya berikut ini.

Kapan masa ovulasi terjadi

Masa ovulasi sendiri dijelaskan oleh NHS sebagai masa di mana sel telur dilepaskan dari ovarium dan merupakan waktu paling tepat untuk melakukan program hamil.

Karena masing-masing wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda, maka masa ovulasi yang terjadi juga akan berbeda.

Siklus menstruasi akan dimulai ketika hari pertama terjadi menstruasi dan berlanjut hingga hari pertama menstruasi selanjutnya.

Masa ovulasi biasanya terjadi 12 hingga 14 hari sebelum menstruasi selanjutnya terjadi.

Verywell Family menjelaskan bahwa masa ovulasi ini biasanya hanya akan berlangsung selama 12 hingga 48 jam saja.

Namun, sperma bisa bertahan lama di dalam saluran reproduksi wanita, atau hingga sekitar 72 jam, sehingga kemungkinan untuk mengalami kehamilan 5 hari sebelum masa ovulasi sampai awal masa ovulasi sangat besar.

Meskipun tidak selamanya menentukan keberhasilan kehamilan, kemungkinan untuk bisa hamil tetap besar, khususnya ketika sperma masuk ke tuba falopi selama masa ovulasi.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Mandi Malam?

Tanda masa ovulasi

Mengetahui masa ovulasi akan cukup sulit karena perbedaan siklus menstruasi yang terjadi pada setiap wanita.

Bahkan, beberapa wanita tidak mengalami tanda-tanda terjadinya masa ovulasi.

Meskipun begitu, Cleveland Clinic menyebutkan beberapa tanda umum masa ovulasi yang sering terjadi, seperti:

  • Payudara terasa lebih lunak.
  • Perut kembung.
  • Rasa nyeri ringan pada area perut atau pinggul.
  • Pendarahan atau bercak ringan di luar siklus menstruasi.
  • Perubahan posisi dan rasa kencang pada serviks.
  • Naiknya gairah seksual.
  • Indra pencium, perasa, atau penglihat yang semakin sensitif.
  • Perubahan suasana hati.
  • Perubahan nafsu makan.

Baca juga: Bisa Gantikan Alat Kontrasepsi, Begini Cara Melacak Jadwal Ovulasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau