KOMPAS.com - Anemia pada ibu hamil adalah salah satu masalah kesehatan yang tak boleh disepelekan.
Pasalnya, gangguan gizi ini bisa meningkatkan risiko infeksi karena daya tahan tubuh melemah, keguguran, pendarahan, bayi lahir prematur sampai berat badan rendah.
Mengingat dampak anemia pada ibu hamil bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan, ada baiknya Anda mengenali penyebab masalah kesehatan ini.
Baca juga: Anemia pada Ibu Hamil: Penyebab, Ciri-ciri, Cara Mengatasi
Menurut Kementerian Kesehatan, ibu hamil rentan mengalami anemia dalam kehamilan. Ada beberapa faktor penyebab anemia pada ibu hamil, antara lain:
Makanan tinggi zat besi seperti hati, daging, ayam, ikan, sampai telur penting sebagai sumber zat besi alami. Ibu hamil banyak yang mengalami kekurangan zat besi karena minim asupan ini.
Perlu diketahui, kebutuhan zat besi selama kehamilan naik. Mineral ini digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru pada janin.
Kebutuhan zat besi wanita usia produktif dengan kondisi tubuh sehat biasanya sebanyak 18 miligram. Tapi, ibu hamil di trimester kedua dan ketiga membutuhkan tambahan zat besi sebanyak 9 miligram.
Selama hamil, upayakan untuk mengonsumsi makanan mengandung zat besi tinggi agar kebutuhan mineral ini tetap tercukupi.
Baca juga: 9 Gejala Anemia pada Ibu Hamil dan Dampaknya yang Pantang Disepelekan
Selain kekurangan zat besi, pola makan yang tidak seimbang dan kurang beragam juga bisa menyebabkan ibu hamil rentan mengalami anemia.
Asupan dengan komposisi gizi lengkap bisa membantu mengoptimalkan penyerapan zat besi dan zat gizi lainnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.