KOMPAS.com - Bisul adalah benjolan kecil berisi nanah yang terkadang disertai rasa nyeri dan gatal. Seperti kebanyakan penyakit kulit lainnya, apakah bisul menular?
Dilansir dari Cleveland Clinic, bisulan dapat berkembang dalam hitungan jam atau hari. Gejala awalnya berupa benjolan kemerahan dan bengkak yang terus-menerus membesar.
Bisul yang tidak ditangani dengan tepat dapat berkembang menjadi karbunkel. Masalah kesehatan ini membuat bisul tumbuh lebih dari di satu area tubuh atau tumbuh di bagian kulit yang lebih dalam.
Untuk mengenal masalah kesehatan yang disebabkan infeksi bakteri Staphylococcus aureus ini, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Sering Bisulan Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?
Perlu diketahui, bisul bisa menular dari satu bagian tubuh ke area tubuh lain, atau orang sekitar penderita bisulan.
Mengutip Medicinenet, penularan bisul terjadi ketika ada kontak langsung dari kulit ke kulit dengan kondisi luka bisul yang terbuka, bernanah, atau mengeluarkan cairan.
Nanah dan cairan tersebut mengandung bakteri penyebab bisul. Bakteri tersebut dapat masuk dan menginfeksi bagian tubuh lain melalui goresan kecil, luka di kulit, atau menyebar ke rambut hingga menginfeksi folikel rambut.
Dari situlah bisul menular dari satu bagian tubuh ke area tubuh lainnya. Selain itu, bakteri ini juga bisa masuk melalui celah yang sama ketika orang lain tak sengaja menyentuh bisulan penderita.
Baca juga: 5 Obat Bisul Alami yang Dapat Dijajal di Rumah
Dikutip dari WebMd, bisul dapat menyerang bagian tubuh mana pun yang terdapat rambut, atau bagian tubuh yang mudah tergesek, seperti wajah, kelopak mata, pantat, ketiak, bahu, payudara, dll.
Saat terkena bisul, Anda dapat melakukan pencegahan penularan penyakit ini dengan beberapa cara berikut ini:
Baca juga: Bisul di Vagina, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya
Terkait berapa lama bisul sembuh, sebenarnya bisul akan pecah dan mengering dengan sendirinya selama beberapa hari.
Tentunya dengan perawatan yang tepat dan konsumsi obat antibiotik yang diresepkan dokter. Hindari sembarangan menggunakan obat antibiotik untuk bisul tanpa petunjuk dokter karena potensial membuat bakteri penyebab bisul kebal dan sulit diobati di kemudian hari.
Dalam kasus tertentu, dokter terkadang perlu melakukan operasi kecil dengan membuat sayatan pada kulit untuk mengeluarkan nanah.
Setelah menyimak apakah bisul bisa menular di atas, pastikan Anda melakukan langkah-langkah pencegahan penularan bisul di atas ketika terkena penyakit kulit ini.
Baca juga: Makan Telur Bisa Jadi Penyebab Bisul, Mitos atau Fakta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.