KOMPAS.com - Beberapa orang kerap beranggapan jika pengidap HIV/AIDS rentan terkena penyakit monkeypox. Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasan ahli berikut.
Melansir World Health Organization (WHO), monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Orthopoxvirus.
Gejala umum monkeypox ini adalah muncul ruam kulit atau lesi mukosa yang dapat berlangsung selama 2-4 minggu disertai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Penyakit monkeypox dapat menular melalui kontak fisik dengan orang yang mengidap penyakit, dengan bahan yang terkontaminasi, atau dengan hewan yang terinfeksi.
Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui alasan kenapa pengidap HIV/AIDS rentan terkena monkeypox serta tindakan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegahnya.
Baca juga: Sudah Masuk Indonesia, Bagaimana Melindungi Diri dari Monkeypox?
Anggota dewan pertimbangan PB IDI, sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, menjelaskan alasan mengapa pengidap HIV/AIDS rentan terkena penyakit menular monkeypox.
Ia mengatakan jika di Indonesia penularan cacar monyet baru-baru ini mengalami peningkatkan meskipun kasusnya masih jauh di bawah angka 100 orang.
Namun, dari banyaknya kasus cacar monyet di Indonesia, lebih dari 50 persen pasien yang terkena monkeypox mengidap HIV.
"Beberapa bulan terakhir ini terjadi penularan yang makin lama makin banyak. Namun, makin lama makin banyak itu juga tidak perlu panik, karena masih jauh di bawah angka 100 yang tertular," kata dr. Zubairi dalam pertemuan virtual yang diadakan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam rangka Hari AIDS Sedunia, pada Kamis (30/11/2023).
"Nah, dari sekitar angka itu memang lebih dari 50 persen adanya pada laki-laki dengan HIV," imbuhnya.
Melansir Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, berdasarkan total kasus cacar monyet di dunia, terdapat sekitar 30 hingga 40 persen orang yang terkena monkeypox juga terinfeksi HIV/AIDS.
Dr. Zubairi kemudian memberikan penjelasan mengenai alasan yang mendasari penderita HIV rentan tertular monkeypox yaitu karena adanya risiko penularan dari seks dan sistem kekebalan tubuh penderita HIV yang rendah.
"Karena rupanya pertama adalah mengenai penularan, yang kedua adalah mengenai sistem kekebalan. Penularan yang terbanyak adalah penularan melalui hubungan seksual untuk cacar monyet ini," kata Zubairi.
Meskipun begitu, penyakit cacar monyet dapat menyerang siapa saja, baik dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah maupun normal.
Namun, pengidap HIV/AIDS akan lebih mudah terinfeksi berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, virus, bahkan patogen sekalipun dan salah satunya adalah monkeypox.