Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Alasan Metode Terapeutik Chiropractic Diminati Masyarakat

Kompas.com - 30/12/2023, 16:03 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Metode terapeutik chiropractic atau dikenal kretek-kretek punggung tengah populer sebagai terapi alternatif untuk membantu mengatasi masalah tulang belakang.

Metode tersebut tidak hanya fokus membantu mengatasi gejala masalah tulang belakang, tetapi juga mengembalikan fungsi normal tubuh. Hal ini dilakukan dengan memberikan tekanan pada sendi yang terdampak cedera atau bantalan otot yang kelelahan.

Setidaknya terdapat tiga alasan metode terapi kretek-kretek diminati masyarakat. Pertama, selayaknya metode terapeutik, chiropractic mengutamakan pendekatan tanpa obat-obatan. Karena itu, masyarakat yang menghindari efek samping obat-obatan tertarik mengikuti metode tersebut.

Baca juga: 6 Gejala Asam Urat di Tulang Belakang dan Penyebabnya

Kedua, fokus pada penanganan masalah tulang belakang. Chiropractic memberikan solusi yang spesifik pada masalah tulang belakang, seperti saraf terjepit, scoliosis, dan frozen shoulder. Tak heran, metode ini menjadi pilihan masyarakat saat mengalami masalah tulang belakang.

Ketiga, menggunakan pendekatan holistik. Selain menyasar area yang sakit, terapi chiropractic juga fokus pada seluruh tubuh. Metode ini memandang tubuh sebagai satu kesatuan, bukan kumpulan bagian terpisah.

Salah satu pelopor chiropractic di Indonesia adalah PT Chirobone Terapi Indonesia atau Chirobone. Direktur PT Chirobone Terapi Indonesia Steven mengatakan, Chirobone didirikan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pengobatan tulang belakang dengan harga terjangkau.

Metode tersebut dapat membantu menyembuhkan saraf terjepit, scoliosis, frozen shoulder, varises, serta masalah pada sendi otot dan tulang.

Selain chiropractic, Chirobone juga menawarkan pilihan terapi alternatif lain, seperti akupuntur dan bekam.

Baca juga: Apakah Boleh Beraktivitas Fisik Saat Mengalami Nyeri Tulang Belakang?

Akupuntur merupakan teknik terapi menggunakan jarum yang dilakukan oleh ahli. Metode ini dapat membantu mengatasi berbagai penyakit, seperti saraf terjepit, varises, dan mengurangi rasa sakit kronis di seluruh tubuh dengan cara alami.

Kombinasi dari ketiga metode dapat memberikan variasi yang luas dalam merespons berbagai masalah tulang belakang.

Steven berharap bahwa melalui pendekatan tersebut, Chirobone tidak hanya menjadi penyedia layanan kesehatan tulang belakang, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat.

“Dengan menyebarluaskan informasi mengenai pengobatan alternatif, Chirobone berharap dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sekaligus menjadi pilihan pengobatan alternatif yang aman,” kata Steven dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/12/2023).

Chirobone menerapkan harga treatment sesuai metode yang digunakan. Harga untuk chiropractic di sekujur tubuh (leher, pundak, lengan, jari tangan, pinggang, lutut, ankle, dan jari kaki) adalah Rp 350.000. Sementara itu, harga untuk akupuntur Rp 350.000, bekam Rp 250.000, serta pengobatan varises Rp 500.000.

Chirobone berlokasi di Jalan Kucica III No2 blok JG 5, Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten 15229. Tempat pengobatan ini buka dari Senin sampai Minggu pada pukul 08.00-17.00. Khusus Rabu dan Kamis, praktik Chirobone libur. Selain itu, Chirobone tidak memiliki cabang di tempat lain.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai Chirobone, Anda dapat mengunjungi laman www.chiroboneindonesia.com, akun Instagram @chirobone, serta TikTok @chirobone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com