KOMPAS.com - Apakah Anda makan gorengan setiap hari selama puasa? Jika iya, Anda harus waspada.
Gorengan adalah salah satu makanan berminyak yang umumnya mengandung lemak trans. Lemak ini tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Mengutip Eat This, makan makanan yang digoreng setiap hari dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang merugikan.
Dalam artikel ini akan mengulas efek samping mengonsumsi gorengan secara teratur selama puasa Ramadhan yang harus Anda waspadai.
Baca juga: Penderita Diabetes Perlu Batasi Makan Gorengan Selama Berpuasa
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa menurut GoodRx Health, gorengan adalah semua makanan yang dimasak seluruhnya dalam minyak panas dan mengalami pengeringan.
Sehingga, semua makanan yang digoreng hasilnya renyah, kering, dan berwarna keemasan.
Contoh gorengan, termasuk tempe, tahu, ikan, ayam, kentang, bahkan sayuran. Hampir semua makanan bisa digoreng.
Menggoreng makanan tidak hanya memberikan rasa dan tekstur baru, tetapi juga memberikan kandungan nutrisi yang berbeda.
Karena gorengan dibuat dengan cara menyerap minyak, maka hasilnya adalah produk yang tinggi lemak.
Jika minyak yang digunakan berasal dari hewani seperti lemak babi, maka gorengan yang dihasilkan juga akan lebih tinggi kolesterolnya.
Makanan yang digoreng juga meningkatkan kandungan kalorinya secara signifikan.
Jika minyak digunakan berulang kali untuk menggoreng, seperti yang sering terjadi di kaki lima maupun restoran cepat saji, minyak akan terurai dan dapat mengakibatkan makanan menyerap lebih banyak minyak.
Hal ini semakin berkontribusi terhadap dampak negatifnya terhadap kesehatan jantung.
Baca juga: Gorengan Jadi Faktor Penyebab Depresi, Kok Bisa?
Disari dari Eat This dan Draxe, efek makan gorengan setiap hari meliputi:
Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Heart, asupan makanan yang digoreng sangat terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.