Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2024, 03:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Para peneliti mengumpulkan data dari 17 penelitian berbeda, yang melibatkan lebih dari 560.000 peserta dan lebih dari 36.700 kejadian kardiovaskular utama untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular.

Dibandingkan dengan mereka yang makan gorengan paling sedikit setiap minggunya, kelompok yang makan gorengan paling banyak mempunyai risiko 28 persen lebih tinggi terkena stroke dan serangan jantung.

  • Meningkatkan kolesterol darah

Saat makanan digoreng, kalorinya menjadi lebih padat karena bagian luar makanan kehilangan air dan menyerap minnyak.

Minyak yang digunakan dalam makanan yang digoreng mengandung lemak trans, yang telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dalam tubuh Anda.

LDL dikenal sebagai jenis kolesterol berbahaya. Kolesterol tinggi dapat menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyakit jantung yang dikenal sebagai aterosklerosis.

Analisis gabungan yang sama juga mengungkapkan bahwa peserta yang makan gorengan dalam jumlah tertinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar 22 persen.

Baca juga: Mengapa Gorengan Berbahaya untuk Kesehatan?

  • Meningkatkan risiko gagal jantung

Makan gorengan setiap hari selama puasa Ramadhan juga meningkatkan risiko jantung Anda gagal berfungsi.

Menurut kesimpulan ketiga dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Heart, peserta yang paling banyak mengonsumsi gorengan memiliki risiko gagal jantung sebesar 37 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang makan paling sedikit.

Gagal jantung digambarkan sebagai kondisi kronis dan progresif di mana otot jantung tidak mampu memompa darah sebanyak yang seharusnya, menurut American Heart Association.

Analisis tersebut juga menunjukkan bahwa dengan setiap tambahan 114 gram gorengan yang dikonsumsi per minggu, akan meningkatkan risiko tersebut sebesar 12 persen.

  • Menambah berat badan

Berat badan Anda bisa naik efek makan gorengan setiap hari.

Meskipun efek samping ini belum tentu bisa dianggap berbahaya, berat badan naik memang berdampak langsung pada lemak tubuh.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa penyakit kronis dapat disebabkan oleh peningkatan indeks massa tubuh (BMI).

Meskipun berat badan naik sedikit tidak maasalah, penambahan berat badan yang terus- menerus akibat perubahan gaya hidup dapat menyebabkan masalah kesehatan seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Gorengan Termasuk Makanan Penyebab Jerawat Makin Parah, Kenapa Begitu?

  • Terkena diabetes tipe 2

Kebiasaan makan gorengan setiap hari selama puasa Ramadhan akan berkaitan dengan diabetes tipe 2 juga.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau