KOMPAS.com - Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) mengungkapkan bahwa selulitis rentan dialami para jemaah haji, terutama yang memiliki komorbid diabetes melitus.
"Inilah yang sering membahayakan, adanya selulitis pada jemaan kita. Jemaah kita rata-rata sudah tua, memiliki komorbid misalnya diabetes melitus," kata Ketua Pengurus Pusat Perdokhi DR. Dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO-K dalam Media Briefing mengenai "Persiapan Kesehatan Jemaah Haji" pada Jumat (7/6/2024).
Baca juga: Berapa Banyak Air Putih yang Harus Diminum Jemaah Haji? Ini Kata Dokter...
Oleh karena itu, Dr. Syarief mengingatkan kepada para jemaah haji agar memperhatikan kondisi kaki, seperti tidak sembarangan bertelanjang kaki.
Ia mengatakan bahwa jemaah haji yang memiliki komorbid diabetes melitus dan bertelanjang kaki selama berjalan di tanah suci, akan memicu luka di kaki tanpa disadari.
"Tahu-tahu (kakinya) borok semua, sehingga berubah menjadi ulkus. Sulit ditangani akhirnya sampai pada selulitis. Itu banyak sekali kasusnya," ujarnya.
Padahal, suhu panas di Arab Saudi bisa lebih dari 40 derajat celsius, sangat berbeda jauh dibandingkan dengan di Indonesia.
Baca juga: Pneumonia Penyakit Terbanyak Diderita Jemaah Haji, Wajib Pakai Masker
Pada Mei lalu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji, bahkan bisa mencapai 48-50 derajat celsius.
"Di sana itu panas sekali. Kadang-kadang kita tempelkan kaki di sekitar halaman hotel saja sudah panas," ucapnya.
Dr. Syarief menyarankan untuk para jemaah haji memakai alas kaki dengan ukuran yang sesuai dan nyaman dipakai selama beraktivitas di Tanah Suci.
"Paling tidak yang mudah dibuka-tutup, mudah kena air karena mereka harus berwudhu dan aman. Jangan menggunakan sandal jepit agar tidak melukai sela jarinya. Pakailah sepatu sandal yang tepat untuk penggunaannya," ucapnya.
Baca juga: Tidak Siap Mental Bisa Picu Demensia Jemaah Haji Lansia
Dikutip dari Celeveland Clinic, selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawah kulit Anda.
Ini paling sering memengaruhi bagian bawah tubuh Anda, termasuk tungkai, kaki, dan jari kaki.
Namun, hal ini bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, seperti di wajah, lengan, tangan, dan jari.
Selulitis biasanya muncul di sekitar kulit yang rusak, tetapi juga bisa terjadi di area kulit yang kebersihannya buruk.
Banyak bakteri berbeda yang dapat mengakibatkan selulitis. Namun, Streptococcus (strep) dan Staphylococcus (staph) adalah bakteri yang paling sering mengakibatkan selulitis.
Saat pertama kali terkena selulitis, kulit Anda akan terlihat sedikit berubah warna. Mungkin terasa sedikit hangat saat disentuh.
Saat infeksi menyebar, perubahan warna menjadi lebih gelap dan kulit Anda membengkak serta menjadi lunak.
Baca juga: Dokter: Banyak Jemaah Haji Sakit karena Menahan Kencing di Pesawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.