KOMPAS.com - Temuan natrium dehidroasetat pada produk roti kemasan Okko menjadi sorotan masyarakat. BPOM pun mengambil langkah dengan menarik peredaran roti yang diproduksi PT Abadi Rasa Food tersebut.
Untuk diketahui, natrium dehidroasetat adalah senyawa dengan struktur molekul C8H7NaO4 yang memiliki karakteristik fisik berbentuk kristal putih atau bubuk putih, tidak berbau, dan mudah larut dalam air.
Baca juga: Apakah Roti Tawar Baik untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya…
Natrium dehidroasetat dapat mencegah jamur dan bakteri sehingga masa kedaluwarsa roti Okko lebih lama dibanding roti lainnya.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai apa itu natrium dehidroasetat, efeknya bagi tubuh, serta hal yang perlu dilakukan apabila telanjur mengonsumsinya.
"Natrium dehidroasetat memiliki sifat antimikroba yang efektif melawan bakteri, jamur, dan ragi sehingga membantu memperpanjang umur simpan produk," kata Radyan kepada Kompas.com, Kamis (25/7/2024).
"Berdasarkan peraturan BPOM nomor 11 tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan natrium dehidroasetat tidak termasuk dalam bahan tambahan pangan yang diizinkan oleh BPOM dan tidak boleh digunakan untuk produk makanan," imbuhnya.
Baca juga: 5 Manfaat Roti Sourdough untuk Kesehatan, Lebih Sehat dari Roti Biasa
Radyan Yaminar menjelaskan, efek jangka pendek dari paparan natrium dehidroasetat berupa iritasi dan alergi.
"Pada beberapa orang, natrium dehidroasetat dapat menyebabkan iritasi kulit atau selaput lendir. Mungkin juga reaksi alergi, gatal, ruam, atau bengkak pada individu yang sensitif terhadap bahan kimia ini," ujar nutrisionis yang aktif memberikan edukasi melalui akun Instagram @radyanyaminar.
Selain itu, natrium dehidroasetat juga dapat memberikan efek jangka panjang pada tubuh apabila seseorang sering mengonsumsi makanan mengandung bahan kimia tersebut.
Radyan yang menyelesaikan studi Profesi Ahli Gizi di Universitas Gadjah Mada itu menjelaskan, efek jangka panjang natrium dehidroasetat, seperti toksisitas, karsinogenik, dan akumulasi dalam tubuh.
"Penggunaan natrium dehidroasetat dalam jangka panjang pada dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan organ seperti hati dan ginjal. Ada pula kekhawatiran mengenai potensi efek karsinogenik dari bahan ini, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk konfirmasi," katanya.
Baca juga: Apakah Roti Berjamur Masih Boleh Dimakan?
Menurut Radyan, hal pertama yang perlu dilakukan yaitu menghentikan konsumsi produk yang mengandung natrium dehidroasetat.
Kemudian, seseorang perlu minum banyak air putih untuk membantu proses detoksifikasi alami tubuh.
Pada individu yang mengalami gejala atau keluhan setelah mengonsumsi makanan mengandung natrium dehidroasetat, Radyan menyarankan untuk segera ke dokter.
"Biasanya, tidak ada obat tertentu yang diperlukan untuk detoksifikasi natrium dehidroasetat. Tubuh memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan racun. Namun, dokter mungkin memberikan saran atau perawatan khusus berdasarkan kondisi kesehatan Anda," tutup Radyan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.