Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2013, 22:28 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com - Gusi merupakan fondasi bagi pertumbuhan gigi. Gusi yang berkualitas akan menjadi rumah yang baik bagi tumbuhnya gigi. Sebaliknya gusi yang tidak terpelihara bisa menimbulkan infeksi yang ditandai adanya peradangan.

Menurut Ketua Ikatan Periodontologi Indonesia (IPERI) Komisariat Jakarta, drg. Hari Sunarto Sp.Perio (K) mengungkapkan, kesadaran masyarakat memelihara kesehatan gusi masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI pada 2011. Berdasarkan survei ini, penyakit gigi dan mulut, termasuk karies serta penyakit periodontal (gusi) diderita masyarakat Indonesia dalam jumlah cukup tinggi yaitu 60 persen.

Hari menegaskan pentingnya merawat gusi untuk mencegah peradangan dan infeksi gigi. “Peradangan yang dibiarkan akan menjalar hingga tulang pendukung gigi. Akibatnya gigi menjadi lebih cepat tanggal,” kata Hari pada seminar 'Sepelekan Penyakit Gusi Sebabkan Gigi Tanggal pada Orang Dewasa' Kamis (24/10/2013) di Jakarta.

Peradangan pada gusi, kata Hari, berawal dari karang gigi. Terutama karang yang terdapat pada lokasi perlekatan gigi dan gusi. Karang ini harus segera dibersihkan untuk mencegah timbulnya infeksi. Tentunya karang ini harus dibersihkan oleh tenaga profesional yaitu dokter gigi.

Karang gigi sebetulnya merupakan tumpukan plak yang mengeras. Plak adalah lapisan tipis yang merupakan dampak dari kelebihan kalsium. Dalam proses terjadinya plak, kalsium diekstrak melalui air liur (saliva). Kelenjar saliva paling banyak terdapat di bawah lidah dan samping kanan serta kirinya. Karena itu, area ini rawan terkena plak dan karang gigi.

Plak ini, kata Hari, tidak akan menjadi karang bila rutin dibersihkan. “Plak sebetulnya mudah sekali dibersihkan dengan menyikat gigi. Sangat disarankan menyikat gigi sebelum 8 jam usai makan, saat plak belum mengeras.

"Plak yang mengeras sulit dibersihkan dan bila terus terjadi akan menyebabkan infeksi,” ujarnya.

Untuk menjaga kebersihan gigi dan kesehatan gusi, Hari menyarankan sedikitnya menyikat gigi dua kali sehari yaitu usai sarapan dan sebelum tidur malam. Hari juga menyarankan memperhatikan kandungan pasta dan sikat gigi yang digunakan. Sikat gigi sebaiknya dipilih yang berbulu halus dan segera diganti bila bulu sudah keluar dari susunannya.

Untuk pasta gigi, sebaiknya dipilih yang mengandung mineral lengkap. Mineral yang cukup akan membantu menjaga kebersihan gigi, sehingga berdampak pada kesehatan gusi.

“Pilihlah pasta gigi yang mengandung microgranule supaya bisa membersihkan hingga sela gigi. Riset membuktikan, kandungan microgranule bersama zinc citrate dan vitamin E lebih efektif membersihkan gigi hingga 94 persen. Pasta gigi ini tentu lebih baik bagi kesehatan gigi dan gusi,” kata Profesional Relationship Manager Oral Care, PT Unilever Indonesia, Tbk, drg. Ratu Mirah Afifah GCClident., MDSc.

Hindari tusuk gigi

Untuk memaksimalkan usaha menjaga kebersihan gigi dan kesehatan gusi, Hari menyarankan penggunaan benang gigi atau dental floss. Terutama pada gigi yang tumbuh berjejal sehingga saling menumpuk. Benang gigi mampu menjangkau sela gigi yang tidak bisa dicapai dengan sikat gigi.

“Jangan gunakan tusuk gigi yang rawan menyebabkan gusi trauma. Lebih baik gunakan benang gigi yang lebih ramah untuk gusi,” kata Hari.

Benang gigi sebaiknya dipakai sesering mungkin terutama usai makan. Sisa makanan yang tertinggal di sela gigi bisa diangkat dengan benang gigi. Hal ini, kata Hari, lebih baik dibanding penggunaan tusuk gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com