Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2013, 11:44 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Gejala apa pun yang terjadi pada balita kerap membuat orangtua khawatir, termasuk gejala sulit buang air besar (BAB) atau yang dikenal juga dengan istilah sembelit. Ya, tak hanya orang dewasa, sembelit dapat terjadi pada balita.  

Menurut spesialis anak Rifan Fauzie, dalam laman konsultas Kompas Health, sulit BAB memang seringkali didapati pada anak-anak yang mengkonsumsi susu formula yang terlalu banyak dan kurang mendapat minum air putih. Dapat pula disebabkan oleh kurangnya diet yang mengandung serat tinggi dalam komposisi makannya sehari-hari, seperti kurangnya mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, dan sebagainya.

Rifan menjelaskan, kebiasaan menggunakan pampers yang kurang tepat juga dapat menyebabkan kondisi tersebut, dimana si kecil merasa kurang nyaman bila menggunakan pampers sehingga tanpa ia sadari  seringkali menahan BAB yang pada akhirnya dapat menyebabkan tinja menjadi lebih keras dan otomatis akan makin mengeras dan makin sulit dikeluarkan.

Kendati demikian, orangtua tidak perlu terlalu khawatir dengan gejala tersebut, karena kondisi tersebut umum terjadi pada balita dan biasanya tidak mengindikasikan penyakit yang serius. Berikut adalah cara mengatasinya.

1. Pola makan sehat
Pola makan sehat merupakan hal penting untuk menghindari sembelit pada belita. Berikan pada mereka diet kaya serat, seperti sayur dan buah. Meski kebanyakan anak-anak sulit untuk makan sayur, namun orangtua perlu kreatif dalam menyajikan makanan agar menarik untuk dimakan. Selain itu, pastikan si kecil cukup minum karena air merupakan kunci pencernaan yang sehat.

2. Bersihkan usus
Orangtua bisa saja memberikan laksatif atau pelunak tinja untuk mengatasi konstipasi pada balita. Namun sebaiknya penggunaannya perlu dengan petunjuk dokter agar hasilnya optimal.

3. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik merupakan hal utama untuk menjaga kesehatan, tak terkecuali pada balita. Maka buatlah si kecil untuk berolahraga dan bergerak aktif setiap hari minimal 60 menit untuk melancarkan sistem pencernaannya.

4. Perhatikan obat-obatannya
Obat-obatan boleh saja diberikan pada balita, namun pastikan Anda selalu meminta petunjuk dokter sebelumnya dan memperhatikan efek setelahnya. Jika konsumsi obat justru memicu sembelit, maka sebaiknya dihentikan. Jika si kecil masih membutuhkan obat, maka sebaiknya diganti dengan yang lebih cocok, tidak berdampak pada sembelit.

5. Disiplin
Buatlah jadwal teratur pergi ke toilet untuknya setiap hari. Ini akan membantu sistem tubuhnya mengenali kapan waktu yang tepat untuk BAB, sehingga mengurangi kemungkinan sembelit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau