Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2013, 11:50 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com
 — Tokoh dunia, Nelson Mandela, mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (5/12/2013) malam waktu setempat atau Jumat (6/12/2013) waktu Indonesia. Selama hidupnya, Mandela dikenal sebagai tokoh yang gigih mendorong kampanye perlawanan apartheid dengan menggerakkan aksi damai massa.

Namun, di samping itu, Mandela juga harus berjuang sendiri melawan sejumlah penyakit selama hidupnya. Inilah penyakit-penyakit yang harus dia hadapi sebelum akhirnya menyerah pada usia 95 tahun.

Paru-paru

Ketika masih berada dalam periode 27 tahunnya di penjara, Mandela didiagnosis menderita tuberkulosis, tepatnya pada tahun 1988, setelah dia menjalani pemeriksaan di Stellenbosch Hospital dekat Cape Town.

Mandela saat itu mengalami batuk parah dan sangat lemah. Dua liter cairan dikeluarkan dari paru-parunya dan dia harus dirawat di rumah sakit tersebut selama enam minggu sebelum akhirnya dipindahkan ke klinik privat di penjara Cape Town. Saat itu, Mandela menjadi orang berkulit hitam pertama yang mendapat perawatan di klinik tersebut.

"Ketika hasil pemeriksaan keluar, dokter mengatakan bahwa saya sangat beruntung karena keadaan saat itu belum ada lubang di paru-paru saya. Saya pun menjalani pengobatan dan sembuh sepenuhnya dalam empat bulan," ujar Mandela pada tahun 2004.

Pada Januari 2011, Mandela dirawat selama dua malam karena infeksi pernapasan akut pada usianya yang ke-92. Hingga kini, infeksi pernapasan yang dideritanya belum diketahui namanya. Setelah mencapai keadaan stabil, Mandela melanjutkan perawatan di rumah dengan pengawasan medis yang intens.

Pada Desember 2012, Mandela menjalani perawatan selama tiga minggu lantaran infeksi paru-parunya kambuh. Selanjutnya, dia melanjutkan perawatannya di rumah. Dia juga kembali dirawat semalam pada Maret 2013 untuk pemeriksaan medis terjadwal.

Pada bulan yang sama, Mandela juga dirawat selama 10 hari akibat pneumonia. Dalam perawatan tersebut, dokter harus mengeluarkan cairan dari paru-parunya. Pada bulan Juni, Mandela kembali dirawat di RS karena keadaaannya memburuk. Dokter menyebut keadaannya sebagai kondisi yang serius tetapi stabil.

Prostat

Mandela menjalani operasi pada tahun 1985 dengan alasan pembesaran kelenjar prostat yang menghalangi saluran kencingnya. Pada 2001, dia juga menjalani radioterapi untuk kanker prostatnya.

Perut

Pada Februari 2012, Mandela dirawat di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan terkait sakit perut parah yang dialaminya. Untuk mendiagnosis penyakitnya, dokter menggunakan prosedur laparoskopi, yaitu membuat insisi kecil pada daerah perutnya, dan memasukkan kamera untuk memantau keadaan di dalamnya.

Mata

Saluran air mata Mandela rusak akibat dipaksa menghancurkan batu kapur di tambang Robben Island. Karena sifat batu yang alkalin, mata yang terkena serpihan batu pun menjadi kering dan mengalami iritasi.

Pada tahun 1994, beberapa bulan setelah diakui sebagai presiden kulit hitam pertama, Mandela juga menjalani operasi katarak pada usia 75 tahun. Pewarta foto pun dilarang menggunakan lampu kilat saat mengambil fotonya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com