Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2014, 07:02 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 

KOMPAS.com -
Bertemu dengan orang-orang baru saat melakukan perjalanan tentulah menambah pengalaman baru. Namun dengan lebih banyak bertemu orang, semakin meningkat pula risiko tertular penyakit. Ini karena setiap orang yang ditemui mungkin membawa virus atau bakteri penyebab penyakit.
 
Namun dari semua pelancong, ternyata ada kelompok-kelompok yang paling rentan tertular penyakit dari melakukan perjalanan wisata. Dokter spesialis ilmu penyakit dalam Iris Rengganis mengatakan, kerentanan ini dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang.
 
"Orang yang rentan terkena penyakit adalah orang dengan daya tahan tubuh yang lemah," ujarnya dalam seminar media SEHATi Lindungi bertajuk "Hari Meningitis Sedunia" di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
 
Iris pun merinci kelompok-kelompok pelancong yang rentan tersebut:
 
1. Bayi dan balita
Kelompok ini rentan tertular penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sempurna. Bayi yang baru lahir memang memiliki sistem kekebalan tubuh dari sang ibu, namun seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh bawaan ini tidak cukup kuat untuk melawan risiko penyakit dari lingkungannya. Sementara sistem kekebalan yang dibentuk oleh tubuhnya sendiri belum cukup kuat.
 
2. Orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
Kelainan hingga virus tertentu dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Jika ini terjadi, maka sistem kekebalan tubuh seseorang tidak mampu melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Iris menyebutkan, gangguan ini disebabkan antara lain oleh defisiensi komplemen, defisiensi imunitas humoral, asplenia, hingga HIV dan AIDS.
 
3. Perokok
Merokok akan melemahkan saluran pernapasan. Akibatnya, saluran penapasan pun rentan mengalami iritasi sehingga virus atau bakteri penyebab penyakit lebih mudah menginfeksi.
 
"Pada saluran napas, terdapat kelenjar yang berperan dalam ketahanan tubuh, jika melemah akibat kebiasaan merokok, maka seseorang lebih mudah mengalami infeksi. Kemudian, infeksi pada bagian itu akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah," paparnya.
 
4. Orang yang berada di kerumunan
Ini merupakan faktor sosial. Ketika seseorang lebih banyak berinteraksi dengan orang lain maka semakin besar kemungkinan ia untuk melakukan kontak dengan orang yang sakit. Maka risiko tertular penyakit pun akan meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau